Setelah melepas mayoritas kepemilikan sahamnya di perusahaan rokok Sampoerna ke Philip Morris, kini ia lebih berfokus pada bisnis investasi lewat Sampoerna Strategic.
Bisnisnya sangat luas mulai dari kayu, perkebunan sawit, keuangan, telekomunikasi, dan properti.
Untuk bisnis kayu sebagaimana dikutip dari laman resmi Sampoerna Strategic, Putera Sampoerna memiliki PT Sampoerna Kayu (Samko) yang terdaftar di Bursa Efek Singapura.
Pria bernama asli Liem Tien Hie ini menempatu urutan ke-13 dalam jajaran orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes.
Dengan kekayaan mencapai USD1,8 miliar atau setara dengan Rp26,2 triliun.
Winarko Sulistyo
Bisnis utama Winarko Sulistyo adalah bubur kertas yang dijalankan Fajar Surya Wisesa.
Mengutip dari laman resminya, Fajar Paper bahkan telah memiliki total 6 mesin kapasitas produksi hingga 1,3 juta metrik ton per tahun.
Berkat kesuksesannya, Winarko Sulistyo berhasil menjadi salah satu konglomerat pemilik bisnis kayu terkaya di Indonesia.
Yang tercatat memiliki kekayaan hingga USD1,15 miliar atau setara dengan Rp16,8 triliun.
Arini Subianto
Wanita yang bernama lengkap Arini Saraswaty Subianto adalah bos dari Persada Capital Investama yang bergerak di sektor perkebunan sawit, investasi, pertambangan batu bara, dan pengolahan kayu.
Beliau merupakan putri tertua dari taipan Indonesia, Benny Subianto, yang berhasil menempati posisi ketiga miliaer termuda dari Indonesia.
Di usianya yang baru 49 tahun, harta kekayaannya tercatat sebesar 610 miliar dollar AS atau berada di urutan ke-43 pengusaha paling tajir se-Indonesia.
Setelah ayahnya meninggal pada Januari 2017, Arini mengambil alih perusahaan milik ayahnya.
Persada Capital tercatat juga menjadi salah satu pemegang saham Adaro, perusahaan penambang batu bara terbesar di Indonesia.