Banjarbaru, Sonora.ID – Program peningkatan ekonomi masyarakat yang digagas Pemerintah Kota Banjarbaru melalui Dinas Koperasi, UKM dan Tenaga Kerja, terus berlanjut.
Terbaru, program tersebut dilaksanakan di Komplek Pondok Pisang I Kelurahan Landasan Ulin Utara, Kecamatan Liang Anggang Kota Banjarbaru, pada Kamis (15/09).
Puluhan Ibu-ibu Rumah Tangga (IRT) yang tergabung dalam Kelompok Masyarakat (Pokmas) Pinanggieh Jaya Kelurahan Landasan Ulin Utara dan sejumlah Pokmas di Kota Banjarbaru, tampak sangat antusias menerima suguhan materi terkait pengolahan hasil pertanian.
Setidaknya ada 3 jenis hasil pertanian yang diolah dalam pelatihan kali ini, yaitu pembuatan makanan olahan dari daun bayam, singkong, dan pisang.
Baca Juga: Beli Kreatif Sumsel 2022: Sinergi Ekonomi Kreatif dan Pendukung GNPIP Sumsel
“Kemarin kita sebelum disini di (kelurahan) Guntung manggis dan Mentaos, semua semangat sekali mengikuti pelatihan yang diberikan,” ujar Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Tenaga Kerja Kota Banjarbaru, Dra. Hj. Mahrina Noor, MM kepada Motion Radio Banjarbaru, di sela-sela kegiatan peningkatan ekonomi masyarakat.
Menurut perempuan yang akrab disapa Ina ini, pelatihan yang diberikan tidak hanya sebatas bagaimana cara mengolah hasil pertanian dengan baik dan benar, namun juga sampai pengemasan hingga pemasaran/penjualan.
“Kami tidak hanya sebatas memberikan pelatihan sampai sini, nanti ada lagi pelatihan packaging (pengemasan) dan marketing (penjualan) produk,” tutur Ina.
Baca Juga: Jabar Siap Laksanakan Registrasi Sosial Ekonomi Tahun 2022
Pihaknya, lanjut Mahrina, menginginkan pelaku UMKM, tak terkecuali Pokmas, dapat memanfaatkan teknologi digital dalam memasarkan hasil usahanya.
“Pelaku UMKM sudah seharusnya lebih melek digital, produk yang dihasilkan bisa dipasarkan secara online,” pinta Ina.
Ia menyebut, Kota Banjarbaru memiliki potensi yang sangat besar di bidang kuliner dan lainnya. Di kota pelajar sendiri sebut Ina, setidaknya terdapat 1.500 lebih UMKM Kuliner, dan sudah sekitar 300 pelaku UKM yang memasarkan produknya secara online secara berkelanjutan.
“Oleh karenanya nanti akan kita ajari cara menjual produk secara online, mulai dari memasukan barang di aplikasi dan lain sebagainya,” beber Ina.
Lebih jauh Ina menjelaskan, tujuan akhir dari program peningkatan ekonomi masyarakat ini adalah bagaimana caranya agar produk UMKM Banjarbaru mampu bersaing di pasar nasional, hingga global.
“Alhamdulillah, produk UMKM Banjarbaru sudah ada yang ekspor,” imbuhnya.
Camat Liang Anggang, Drs. Adrianor Rifai yang turut hadir saat pembukaan acara di Komplek Pondok Pisang I menuturkan bahwa pihaknya sangat bersyukur sekali, program peningkatan ekonomi masyarakat dilaksanakan di wilayah kecamatan yang ia pimpin.
Pelatihan ini akan menambah pengetahuan, memperbanyak wawasan, dan dapat memperbanyak diversifikasi usaha makanan apa yang masih bisa diolah.
“Ini sangat bermanfaat sekali bagi warga kami, terima kasih kepada Dinas Koperasi, UKM dan Tenaga Kerja,” apresiasi Rifai.
Rifai menyebut, program peningkatan ekonomi masyarakat ini sangat tepat dikolaborasikan dengan program RT Mandiri yang menjadi salah satu program Juara Pemko Banjarbaru.
“Sangat pas disinergikan dengan program RT Mandiri, Dinas Koperasi, UKM dan Tenaga Kerja yang melaksanakan pelatihan penggunaan alat program RT Mandiri,” sebutnya.
Dijelaskannya, tanpa pelatihan yang diberikan dalam program peningkatan ekonomi masyarakat, maka peralatan yang diberi dalam program RT Mandiri itu tidak akan berguna dengan baik.
“Kalau tidak diberi pelatihan, maka alat yang diterima tidak akan berguna,” tambahnya.
Sementara itu, Siti Zunairiyah, ketua 2 Pokmas Pinanggieh Jaya menuturkan bahwa peningkatan ekonomi masyarakat ini sangat membantu dalam mengembangkan usaha yang dijalankan.
“Kami pengen dibantu bagaimana cara pemasaran, sehingga kami bisa terus berkembang,” tutur Siti.
Selama ini diakui Siti, pemasaran makanan hasil pertanian masih dilakukan di sekitaran Banjarbaru, dan itu pun paling laku kerupuk setengah jadi.
“Dari pelatihan ini diversifikasi usaha dari hasil pengolahan singkong kami targetkan lebih banyak lagi, seperti kripik Petulo rengginang, tiwul,” jelasnya lagi.
Pemateri, Muhammad Arifin menambahkan, agar laku di pasaran, banyak yang harus diperhatikan saat membuat produk makanan olahan. Seperti memperhatikan kebersihan saat pengolahan, pengemasan, hingga pemasaran.
“Mulai pengolahannya harus bersih hingga bagaimana pemasaran yang baik,” pungkasnya.
Baca Juga: KSP: Presidensi G20 Indonesia Geliatkan Kembali Ekonomi Masyarakat