Kasus Covid-19 di Banjarmasin Disebut-Sebut Melandai? Cek Faktnya!

19 September 2022 13:50 WIB
Pelayanan swab test di puskesmas (dok)
Pelayanan swab test di puskesmas (dok) ( Smart FM Banjarmasin / Juma)

Banjarmasin, Sonora.ID - Kasus penularan Covid-19 di Banjarmasin disebut-sebut terus mengalami penurunan.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin tertanggal 15 September 2022, terdapat 67 kasus aktif.

Lalu, warga yang menjalani isolasi mandiri berjumlah 64 kasus, dan 3 kasus menjalani isolasi di Rumah Sakit.

Dibandingkan dengan satu hari sebelumnya, kasus aktif berjumlah sebenarnya hanya 57 orang. Kemudian Isolasi Mandiri 53 orang dan isolasi di rumah sakit ada 4 orang.

Baca Juga: Kabar Gembira! Direktur WHO Sebut Akhir Pandemi Covid-19 Bakal Segera Terjadi, Kapan Tepatnya?

"Sudah turun trennya. Tapi tetap waspada," kata M. Ramadhan, Kepala Dinkes Banjarmasin, saat dikonfirmasi Smart FM Banjarmasin, di Balai Kota, Senin (19/9).

Meski demikian, jauh berkurangnya kasus Covid-19 di kota berjuluk seribu sungai tampaknya perlu dipertanyakan.

Bukan tanpa alasan, itu dikarenakan Ramadhan mengakui bahwa testing atau pemeriksaan dini untuk mengetahui kondisi seseorang sudah terjangkit Covid-19 atau tidak, sudah tak semasif dulu.

Baca Juga: Polda Sumsel Sosialisasi Pencegahan Korupsi Penganggaran Dampak Covid-19

Dimana sekarang, testing hanya dilakukan terhadap 10 orang terdekat yang diduga tertular Covid-19.

"Algoritma kasus di Pemerintah Pusat juga menurun. Jadi testing kita juga berkurang. Bahkan dalam sebulan belum tentu ada kita laksanakan testing," ungkapnya.

Berbeda dengan sebelumnya, yang mana menurut Ramadhan, testing bisa dilakukan hingga kepada 500 orang kontak erat penderita Covid-19. Baik di sekolah-sekolah maupun perguruan tinggi.

"Dua bulan lalu, testing masih kita lakukan masif. Apalagi saat tinggi-tingginya kasus di Jakarta dan saat temuan omicron terbaru, untuk upaya preventif," pungkasnya.

"Sekarang sudah normal. Pembelajaran juga sudah aktif semua. Maka dari itu sekarang arahnya kita dorong untuk booster," sambungnya lagi.

Melihat kondisi tersebut, Ramadhan pun mengaku masih menunggu angin segar dari Pemerintah dan WHO, terkait berakhirnya pandemi Covid-19.

"Kabar itu masih kita tunggu. PPKM level 1 juga baru berakhir pada 3 Oktober 2022 mendatang," tutupnya.

Baca Juga: BPOM Terbitkan Izin Penggunaan Darurat Vaksin Covovax untuk Booster

PenulisJumahudin
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
Meski demikian, jauh berkurangnya kasus Covid-19 di kota berjuluk seribu sungai tampaknya perlu dipertanyakan.