Sonora.ID - Tedak Sinten adalah salah satu upacara adat khas Jawa Tengah yang masih banyak diterapkan oleh para orang tua saat ini.
Salah satunya yang dilakukan oleh pasangan selebriti Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah untuk putri pertama mereka, Ameena Hanna Nur Atta.
Diketahui Ameena Hanna Nur Atta lahir pada 22 Febuari 2022 lalu dan kini sudah menginjak usia 7 tahun.
Berikut serba-serbi soal tedak siten, mulai dari awal tradisi, tujuan dan berbagai hal yang disiapkan seperti dilansir dari Sonora.ID.
Baca Juga: 5 Tradisi Unik Daerah di Indonesia Menyambut 17 Agustus-an, Ada Sepak Durian!
Mengenal Tedak Siten
Tedak Siten berasal dari kata bahasa Jawa, yaitu 'tedak' yang berarti melangkah dan 'siten' yang berarti tanah atau bumi.
Dengan demikian tedak siten adalah bermakna melangkah di bumi.
Tidak diketahui siapa yang pertama kali menciptakan atau melakukan upaca adat tedak siten. Satu yang pasti kegiatan adat ini sudah dilakukan turun temurun hingga saat ini.
Tedak siten merupakan pengharapan orang tua supaya kelak anak siap dan sukses menepaki kehidupa
Upacara ini dilakukan ketika anak menginjak usia 7 bulan dan mulai belajar untuk duduk serta berjalan.
Tedak siten dilakukan sebagai perwujudan rasa syukur orang tua kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah diberikan keturunan.
Selain itu, ada harapan dari orang tua agar anaknya kelak tumbuh menjadi sosok yang mandiir, sukses dan bahagia di masa depan.
Upacara ini biasanya dihadiri oleh keluarga inti sang anak serta keluarga besar lainnya dengan tujuan mendoakan agar dijauhkan dari gangguan roh jahat yang setia mengintai.
Umumnya upacara ini diselenggarakan pada pagi hari di halaman depan rumah.
Apa yang Harus Disiapkan dan Maknanya Menurut Tradisi Jawa
Ada sejumlah peralatan dan 'persembahan' yang harus disiapkan oleh orang tua untuk melakukan upacara tedak siten.
Berikut di antaranya:
Makna penting di balik perlengkapan tedak sinten yaitu:
1. Jadah
Jadah atau ketan dengan warna beragam melambangkan kehidupan anak yang kelak akan menemui banyak rintangan dan hambatan namun diharapkan agar anak dapat mengatasi dan melaluinya.
2. Nasi Tumpeng
Tumpeng melambangkan permohonan orang tua kepada Tuhan YME agar anak menjadi pribadi yang berguna bagi sekitarnya, berumur panjang, subur, dan mampu bertumbuh dan berkembang dengan baik.
Baca Juga: Jalin Keakraban Sesama Lewat Tradisi Robo-robo, Apa Arti Tradisi Itu?
3. Jajanan pasar
Keberadaan jajanan pasar pada upacara tedak siten dimaksudkan sebagai lambang kehidupan anak yang akan menemui berbagai macam orang beserta karakternya masing-masing.
Anak diharapkan mampu bersosialisasi dengan baik.
4. Pala pendem
Pala pendem atau umbi-umbian melambangkan harapan orang tua agar anak memiliki sifat yang rendah hati.
5. Tangga dari tebu
Tebu memiliki kepanjangan anteping kalbu yang melambangkan kegigihan hati anak dalam mengejar cita-citanya agar dapat tercapai.
6. Kurungan ayam
Kurungan ayam melambangkan kondisi anak yang nantinya akan terjun ke kehidupan bermasyarakat yang luas dan diharapkan mampu menyesuaikan diri dan mematuhi segala peraturan dalam masyarakat.
7. Kembang setaman
Kembang setaman bisanya terdiri dari bunga melati, mawar, dan kenanga.
Adanya kembang ini memiliki makna agar saat anak telah berhasil berjalan sendiri diharapkan membawa keharuman bagi orang tua dan lingkungannya.
Kembang setaman dilengkapi dengan bokor yang berisi air dan undhik-undhik. Air dalam bokor berasal dari tujuh sumber mata air yang berbeda.
Undhik-undhik merupakan beras yang telah diwarnai dengan kunyit lalu dicampur dengan uang logam dan bunga.
Pada saat upacara, undhik-undhik akan disebar untuk diperebutkan oleh anak-anak yang bermakna agar bayi menjadi orang yang baik hati dan dermawan.
Proses Tedak Siten
Ada beberapa tahap dan urutan dari awal hingga akhir proses tedak siten, yaitu: