Mengenal Tedak Siten, Tradisi Jawa yang Dijalani Ameena Hanna Nur Atta

26 September 2022 14:05 WIB
Mengenal Tedak Siten, Tradisi Jawa yang Dijalani Ameena Hanna Nur Atta
Mengenal Tedak Siten, Tradisi Jawa yang Dijalani Ameena Hanna Nur Atta ( Instagram @aurelie.hermansyah)

Sonora.ID - Tedak Sinten adalah salah satu upacara adat khas Jawa Tengah yang masih banyak diterapkan oleh para orang tua saat ini.

Salah satunya yang dilakukan oleh pasangan selebriti Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah untuk putri pertama mereka, Ameena Hanna Nur Atta.

Diketahui Ameena Hanna Nur Atta lahir pada 22 Febuari 2022 lalu dan kini sudah menginjak usia 7 tahun.

Berikut serba-serbi soal tedak siten, mulai dari awal tradisi, tujuan dan berbagai hal yang disiapkan seperti dilansir dari Sonora.ID.

Baca Juga: 5 Tradisi Unik Daerah di Indonesia Menyambut 17 Agustus-an, Ada Sepak Durian!

Mengenal Tedak Siten

Tedak Siten berasal dari kata bahasa Jawa, yaitu 'tedak' yang berarti melangkah dan 'siten' yang berarti tanah atau bumi.

Dengan demikian tedak siten adalah bermakna melangkah di bumi.

Tidak diketahui siapa yang pertama kali menciptakan atau melakukan upaca adat tedak siten. Satu yang pasti kegiatan adat ini sudah dilakukan turun temurun hingga saat ini.

Tedak siten merupakan pengharapan orang tua supaya kelak anak siap dan sukses menepaki kehidupa

Upacara ini dilakukan ketika anak menginjak usia 7 bulan dan mulai belajar untuk duduk serta berjalan.

Tedak siten dilakukan sebagai perwujudan rasa syukur orang tua kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah diberikan keturunan.

Selain itu, ada harapan dari orang tua agar anaknya kelak tumbuh menjadi sosok yang mandiir, sukses dan bahagia di masa depan.

Upacara ini biasanya dihadiri oleh keluarga inti sang anak serta keluarga besar lainnya dengan tujuan mendoakan agar dijauhkan dari gangguan roh jahat yang setia mengintai.

Umumnya upacara ini diselenggarakan pada pagi hari di halaman depan rumah.

Apa yang Harus Disiapkan dan Maknanya Menurut Tradisi Jawa

Ada sejumlah peralatan dan 'persembahan' yang harus disiapkan oleh orang tua untuk melakukan upacara tedak siten.

Berikut di antaranya:

  1. Jadah dengan warna putih, kuning, merah, biru, jingga, ungu dan hitam.
  2. Sesaji selamatan yang terdiri dari nasi tumpeng dengan sayur mayur, bubur merah dan putih, bubur boro-boro, jajanan pasar, pala pendem atau umbi-umbian.
  3. Tangga yang terbuat dari batang tebu ungu.
  4. Bunga setaman dalam bakor besar dan tanah.
  5. Beras kuning dan beberapa lembar uang.
  6. Kurungan ayam yang dihias janur kuning dan kertas warna-warni.
  7. Padi, kapas, dan sekar telon (tiga macam bunga, misalnya, mawar, melati, dan kenanga)
  8. Beragam barang berharga seperti kalung, gelang, dan lainnya.
  9. Barang bermanfaat, misalnya alat tulis, buku, dan sebagainya yang dimasukkan ke dalam sangkar.

Makna penting di balik perlengkapan tedak sinten yaitu:

1. Jadah

Jadah atau ketan dengan warna beragam melambangkan kehidupan anak yang kelak akan menemui banyak rintangan dan hambatan namun diharapkan agar anak dapat mengatasi dan melaluinya.

2. Nasi Tumpeng

Tumpeng melambangkan permohonan orang tua kepada Tuhan YME agar anak menjadi pribadi yang berguna bagi sekitarnya, berumur panjang, subur, dan mampu bertumbuh dan berkembang dengan baik.

Baca Juga: Jalin Keakraban Sesama Lewat Tradisi Robo-robo, Apa Arti Tradisi Itu?

3. Jajanan pasar

Keberadaan jajanan pasar pada upacara tedak siten dimaksudkan sebagai lambang kehidupan anak yang akan menemui berbagai macam orang beserta karakternya masing-masing.

Anak diharapkan mampu bersosialisasi dengan baik.

4. Pala pendem

Pala pendem atau umbi-umbian melambangkan harapan orang tua agar anak memiliki sifat yang rendah hati.

5. Tangga dari tebu

Tebu memiliki kepanjangan anteping kalbu yang melambangkan kegigihan hati anak dalam mengejar cita-citanya agar dapat tercapai.

6. Kurungan ayam

Kurungan ayam melambangkan kondisi anak yang nantinya akan terjun ke kehidupan bermasyarakat yang luas dan diharapkan mampu menyesuaikan diri dan mematuhi segala peraturan dalam masyarakat.

7. Kembang setaman

Kembang setaman bisanya terdiri dari bunga melati, mawar, dan kenanga.

Adanya kembang ini memiliki makna agar saat anak telah berhasil berjalan sendiri diharapkan membawa keharuman bagi orang tua dan lingkungannya.

Kembang setaman dilengkapi dengan bokor yang berisi air dan undhik-undhik. Air dalam bokor berasal dari tujuh sumber mata air yang berbeda.

Undhik-undhik merupakan beras yang telah diwarnai dengan kunyit lalu dicampur dengan uang logam dan bunga.

Pada saat upacara, undhik-undhik akan disebar untuk diperebutkan oleh anak-anak yang bermakna agar bayi menjadi orang yang baik hati dan dermawan.

Proses Tedak Siten

Ada beberapa tahap dan urutan dari awal hingga akhir proses tedak siten, yaitu:

  1. Tetahan dan menginjak jadah tujuh warna
  2. Naik dan turun tangga yang terbuat dari tebu wulung
  3. Ceker-ceker untuk berjalan di atas seonggok pasir
  4. Bayi masuk ke dalam kurungan
  5. Menyebar undhik-undik
  6. Siraman untuk membersihkan diri
  7. Bayi didandani dengan pakaian yang bersih

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm