Sonora.ID - Berikut adalah kisah hidup Adam Khoo, seorang konglomerat Singapura yang sempat ditolak oleh 6 sekolah ketika SMP lantaran dianggap bodoh.
Adam Khoo, seorang lelaki asal Singapura yang kini baru berusia 33 tahun, telah menikmati banyak asam garam kehidupan. Di umur 26 tahun, ia diketahui telah mempunyai empat bisnis yang beromzet US$ 20juta, atau sekitar Rp 280 miliar. Namun, pencapaian itu tentu tak datang tiba-tiba.
Jauh sebelum ia mencapai titik kesuksesan sebagaimana saat ini, Khoo kecil ialah orang yang terlampau diremehkan. Guru dan teman-temannya di sekolah mengenalnya sebagai anak kecil yang bodoh, pemalas, dan tak bisa diandalkan.
Sehari-hari, ia hanya keranjingan menonton tv dan bermain game. Akibat perangainya yang terkenal buruk itu, Khoo dikeluarkan saat duduk di kelas 3 dan terpaksa pindah ke sekolah lain.
Saat hendak masuk SMP, hal yang sama terjadi. Khoo ditolak oleh 6 sekolah sekaligus. Jadilah ia bersekolah di SMP yang dikenal paling jelek di sekitar tempat tinggalnya. Namun, bersekolah di sana juga tak mengubah keadaan Khoo. Dari 160 murid yang ada di sana, Khoo selalu menempati 10 peringkat terbawah.
Orang tua Khoo lantas panik. Melihat segala hal yang terjadi, ia cemas dengan masa depan anaknya. Maka, mereka mengirimkan Khoo ke banyak macam les. Hasilnya, nihil: dari nilai 10-100 di sekolahnya, Khoo acapkali hanya mendapatkan nilai 40.
Orang tuanya maka bertanya-tanya: ““Kenapa di SMP kelas 1, Adam Khoo tidak bisa mengerjakan soal kelas 4 SD?””
Namun, nasib dan pandangan buruk orang-orang pada akhirnya di akhiri Khoo ketika ia masuk ke SMA. Untuk pertama kalinya, ia ingin memasang target dalam hidupnya, membuktikan bahwa ocehan orang-orang ke padanya selama ini tidaklah benar.
Baca Juga: Gokil, Kisah Hidup dan Perjuangan Laura Anna Soal Asmara dan Mencari Keadilan Akan Dijadikan Film
Maka ketika di SMA guru dan teman-temannya menanyakan apa yang ingin diraih Khoo ke depan, ia menjawab “Aku ingin mendapat ranking 1 di SMA dan masuk National University of Singapore,”. Mendengar jawaban Khoo remaja itu, guru dan teman-temannya pun tertawa.
Namun, kali ini, akibat tekad kuat Khoo yang telah bulat, ia bisa membuktikan kata-katanya.
Berawal dari sedikit demi sedikit menaikkan rata-rata nilai juga rankingnya di sekolah, singkat kata, ketika lulus dari SMA, Khoo berhasil masuk di NUS Talent Development Program, sebuah program inisiasi universitas tersebut untuk memberikan tempat hanya kepada top 10 mahasiswa yang dianggap jenius.
Di program itu, Khoo betul-betul menempa diri. Dan di masa itu pula, Khoo mulai menjalani kehidupan bisnisnya. Pada awalnya, yang dilakukan Khoo ialah membuat bisnis training dan seminar.
Lewat bisnis itu, Khoo diketahui dapat memperoleh US$ 10.000/jam. Klien-kliennya adalah para manager dan top manager perusahaan di Singapura.
Setelah lulus kuliah, yakni pada umurnya yang baru 26, Khoo mengantongi US$ 20 juta per tahun yang ia dapatkan dari empat perusahaannya. Sektor bisnisnya meliputi periklanan, pelatihan perusahaan, dan investasi profesional.
Saat ini, Adam Khoo juga dikenal sebagai Founder dan Master Chief Trainer of Adam Khoo Learning Technologies Group, sebuah lembaga pendidikan swasta terbesar di Asia.
Di titik ini, tak lagi menjadi bocah ingusan pemalas yang dikenal bodoh oleh orang-orang, penghasilan itu memasukkan nama Khoo ke jajaran 25 orang terkaya di Singapura menurut Majalah Executive 2008 silam.
Demikian kisah hidup Adam Khoo sebagaimana dijelaskan di atas. Semoga bisa menginspirasi kita semua.
Baca Juga: Begini Kisah Hidup Achmad Zaky, Pendiri Bukalapak Asal Sragen