11 Perbedaan Negara Demokrasi dengan Otoriter Lengkap!

28 September 2022 11:30 WIB
(ilustrasi) Perbedaan Negara Demokrasi dengan Otoriter
(ilustrasi) Perbedaan Negara Demokrasi dengan Otoriter ( Pexels)

Sonora.ID - Ketahui inilah sebelas perbedaan negara demokrasi dengan otoriter. Apa saja?

Negara demokrasi adalah negara yang menganut bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan dengan mewujudkan kedaulatan rakyat atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut.

Negara demokrasi mememiliki pemerintahan yang berasal dari, oleh, dan untuk rakyat. 

Sementara itu, negara otoriter adalah negara yang memiliki kekuasaan terpusat.

Di negara yang menganut sistem otoriter, rakyat tidak ikut mengambil bagian dari suatu kebijakan.

Lantas apa saja perbedaan negara demokrasi dengan otoriter? Berikut ulasannya.

Baca Juga: Ciri-Ciri Demokrasi Pancasila dan Prinsipnya yang Perlu Kamu Ketahui!

1. Periode Jabatan Kepala Negara

Di negara yang menganut sistem demokrasi, jabatan kepala negara atau presiden hanya dibatasi empat sampai lima tahun.

Berbeda dengan negara otoriter yang periode jabatan kepala negaranya tak terbatas.

Kepala negara otoriter akan selesai berkuasa jika tidak mampu lagi menjabat atau telah meninggal dunia.

2. Proses Pemilihan Kepala Negara

Perbedaan negara demokrasi dengan otoriter selanjutnya yaitu dari proses pemilihan kepala negara.

Di negara demokrasi, proses pemilihan kepala negara dilakukan oleh rakyat dengan cara pemilihan umum.

Kepala negara yang terpilih adalah yang berhasil mendulang suara paling banyak di antara calon yang baru.

Adapun di negara otoriter, pemilihan umum hanya digelar sebagai formalitas lantaran sudah ada kepala negara yang akan melanjutkan kepemimpinannya.

Bahkan ada pula sejumlah negara otoriter yang tidak menggelar pemilihan umum sama sekali.

Negara-negara itu biasanya menunjuk kepala negara dari garis keturunan.

3. Kekuasaan Tertinggi Negara

Perbedaan negara demokrasi dengan otoriter yang lain adalah pada kekuasaan tertinggi suatu negara.

Untuk negara yang menganut demokrasi, kekuasaan tertinggi ada pada rakyat, di mana kedaulatan rakyat menjadi pemegang kekuasaan tertinggi pada suatu negara.

Pada negara otoriter, kekuasaan tertinggi negara dipegang oleh penguasa. Mereka tak memiliki batasan atas kekuasaan.

4. Kebebasan Pers dan Media

Kebebasan pers dan media di negara demokrasi dan otoriter amatlah berbeda.

Di negara demokrasi, ada kebebasan untuk memberitakan segala hal yang berkaitan dengan pemerintahan selama itu bisa dipertangggungjawabkan.

Namun hal ini tidak berlaku untuk negara otoriter. Pers dan media tidak punya kebebasan.

Pers dan media hanya dapat memberitakan sesuatu sesuai dengan kehendak pemerintah.

5. Fungsi dari Hukum

Perbedaan negara demokrasi dengan otoriter selanjutnya adalah fungsi dan hukumnya.

Di negara demokrasi, hukum berfungsi untuk melaksanakan kehendak rakyat, sehingga masyarakat bisa bertindak sesuai dengan hukum yang berlaku.

Adapun di negara otoriter, hukum berfungsi untuk melegitimasi program penguasa negara, di mana hukum digunakan demi kepentingan penguasa.

6. Pembagian Kekuasaan

Pembagian kekuasaan di negara demokrasi dan otoriter sangatlah berbeda.

Untuk negara demokrasi, setiap lembaga negata memiliki kekuasaan dari tiga jenis atau trias politika, yaitu lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Dalam ketiga lembaga itu tidak ada kekuasaan yang mutlak.

Bagi negara otoriter, kekuasaan hanya terpusat pada satu orang tanpa ada pembagian kekuasaan. Sifatnya bersifat mutlak.

Baca Juga: Karakteristik Negara Maju dan Berkembang Lengkap dengan Pengertian dan Contoh Negaranya

7. Sistem Politik

Negara-negara demokrasi menganut sistem politik yang sangat mengacu pada keputusan rakyat. Hal inilah yang menjadi alasan dibentuknya dewan parlemen.

Dewan parlemen memiliki tugas sebagai perwakilan rakyat dalam proses penyampaian aspirasi.

Adapun di negara otoriter, sistem politiknya hanya berlandaskan pada penguasa tanpa memperhatikan rakyat.

Hal inilah yang membuat semua kebijakan ditentukan oleh pemerintah dan pihak penguasa saja.

8. Perbedaan dan Keanekaragaman

Di negara-negara demokrasi, ada banyak sekali perbedaan pendapat. Namun hal ini bukanlah masalah dan dimaklumi.

Perbedaan ini dianggap sebagai hal wajar karena setiap orang berhak mengemukakan pendapatnya sendiri.

Sebaliknya, hal ini tidak berlaku di negara otoriter. Perbedaan atau keanekaragaman ditentang keras.

Semua keputusan harus sesuai dengan penguasa. Jika ada yang punya pendapat atau sikap berbeda, maka orang itu akan dianggap tak tunduk dengan aturan yang ada dan bisa menerima konsekuensi hukum.

9. Badan Peradilan

Badan peradilan juga termasuk salah satu perbedaan negara demokrasi dengan otoriter.

Pada negara demokrasi, badan peradilan bekerja dengan bebas dan adil tanpa adanya intervensi hukum dari pihak lain yang berkuasa.

Seluruh proses hukum dan peradilan di negara-negara demokrasi akan berjalan tanpa intervensi serta adil dan jujur.

Adapun di negara otoriter, badan peradilan tidak bebas. Saat proses hukum dan peradilan berlangsung, sering ada intervensi dari pihak penguasa atau pihak lain yang berkepentingan.

10. Asas Konstitusional

Negara demokrasi dan negara otoriter punya perbedaan dari segi asas konstitusionalnya.

Pemerintahan di negara demokrasi berlandaskan konstitusional dan hukum yang telah disepakati. 

Bisa dikatakan seluruh penyelenggaraan negara sudah punya dasar hukum dan harus sesuai dengan konstitusi. Contohnya seperti di Indonesia di mana segala hal harus sesuai dengan UUD 1945.

Adapun di negara otoriter, pemerintahan tidak berlandaskan konstitusional. Negara otoriter menjalankan pemerintahan secara sewenang-wenang sesuai dengan kehendak penguasanya, tanpa perlu memperhatikan konstitusi atau aturan tertentu.

11. Jumlah Partai Politik

Perbedaan negara demokrasi dengan otoriter yang terakhir ada pada jumlah partai politiknya.

Di negara-negara demokrasi umumnya ada lebih dari satu partai politik. Misalnya saja di Indonesia, ada lebih dari 20 partai politik.

Adapun di negara otoriter, umumnya hanya ada 1 partai politik. Mungkin saja ada beberapa partai politik namun yang pasti hanya 1 partai saja yang sangat berkuasa. Partai lainnya hanya seakan formalitas saja.

Demikian beberapa perbedaan negara demokrasi dengan otoriter yang perlu diketahui. Semoga bermanfaat.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm