Sonora.ID - Perasaan seseorang dapat terikat seiring dengan kepercayaan yang terbangun di dalamnya.
Di samping itu, ikatan perasaan yang terbangun dalam hubungan romantis dapat berubah sesuai dengan kondisi yang dialami setiap pasangan.
Bisa jadi ikatan yang sudah lama terjalin malah semakin mengendur, bisa jadi juga makin mengencang, atau justru malah lepas.
Kepercayaan adalah salah satu unsur penting yang menjadi pondasi dalam suatu hubungan romantis.
Salah satu kondisi yang dapat dibayangkan apabila hubungan romantis bisa terputus adalah karena perselingkuhan.
Baca Juga: Serunya Ngobrolin Tren Gen Z Bareng Banni-Anya di Podcast Kosan HAI
Hubungan antar pasangan tak mungkin selalu mulus. Komunikasi yang tidak lagi baik, bisa memicu adanya kepercayaan yang rusak dan berakhir ke perselingkuhan.
Dengarkan drama audio “Suami Banyak Uang” dalam siniar Obrolan Meja Makan yang berbicara tentang bayang perselingkuhan yang terus menghantui.
Perselingkuhan dapat menjadi satu kesalahan yang dibuat seseorang sehingga menimbulkan dampak panjang bagi pasangan yang diselingkuhi.
Misalnya, dalam contoh kasus seperti suami yang berselingkuh dengan pembantu rumah tangganya.
Dalam hal ini, istri kemudian akan merasakan bahwa suaminya melanggar janji sehingga membuat istri terluka dan kehilangan rasa percaya terhadap suaminya.
Mengutip dari perkataan Rob Weiss PhD., seorang seksologis, mengatakan bahwa hubungan yang rusak tidak dapat sembuh dalam satu malam dan untuk menyembuhkannya, tidak dapat dilakukan dengan keinginan dari satu pihak saja.
Bukan berarti kepercayaan tak dapat dibangun kembali, kepercayaan tentu dapat dibangun kembali namun tak menjamin bisa kembali sama seperti kepercayaan yang telah terbangun sebelumnya.
Healthline menjabarkan hal yang perlu dilakukan untuk membangun kembali kepercayaan yang telah dikhianati, beberapa hal tersebut adalah sebagai berikut.
Baca Juga: 5 Kasus Pembunuhan Berencana di Indonesia yang Menggemparkan
Pikirkan dengan jujur alasan mengapa kamu berselingkuh
Cobalah kembali mengingat, apa yang menjadi alasan sehingga kamu berani melakukan pengkhianatan atau perselingkuhan di luar sepengetahuan pasanganmu.
Hal ini mengharuskan kamu untuk bisa jujur terhadap dirimu sendiri.
Apakah sebenarnya kamu masih tetap ingin menjalankan hubungan dengan pasangan yang kamu selingkuhi, atau perselingkuhan yang kamu lakukan justru akan kamu jadikan alasan untuk putus hubungan.
Mungkin juga saat itu kamu sedang bodoh, intinya kamu harus memikirkan secara jelas mengenai alasan melakukan kesalahan itu.
Meminta maaf dengan tulus
Minta maaflah secara tulus tanpa membenarkan perselingkuhan yang telah dilakukan. Gunakanlah kalimat spesifik yang menyatakan kesalahanmu dan pastikan bahwa kamu tidak akan mengulanginya dengan caramu.
Beri waktu untuk pasangan
Pasangan memerlukan waktu untuk berdamai dengan rasa sakit yang meruntuhkan kepercayaannya kepada kamu.
Setiap orang memiliki respons dan waktu yang berbeda dalam memproses informasi yang diterima, karena itu terkait hal ini kamu harus bisa mengerti bahwa tak mungkin pasangan yang kamu khianati bisa menerima ini dalam waktu 1x24 jam setelah kesalahanmu terungkap.
Jangan mengajak pasanganmu bicara mengenai permasalahan ini apabila ia belum menyatakan bahwa dirinya siap untuk membicarakan topik sensitif tersebut.
Di samping itu, selagi menunggu kesiapan pasangan, kamu dapat coba melakukan konsultasi kepada pihak yang ahli dalam bidang ini.
Baca Juga: Trauma Pasca Perselingkuhan: Bagaimana Dampak dan Cara Mentasinya?
Biarkan kebutuhan mereka menuntunmu
Pahamilah bahwa selain membutuhkan waktu untuk memproses masalah ini, pasanganmu juga memiliki kebutuhan lain yang perlu diperhatikan sebagai tanggapan atas hilangnya rasa percaya dalam hubungannya.
Jika kamu berada di ruang yang sama, apabila pasanganmu meminta untuk menjaga jarak, maka mengertilah bahwa saat itu memang diperlukan jarak secara fisik agar masing-masing mungkin bisa berpikir jernih.
Hal lain yang mungkin menjadi kebutuhan pasangan adalah agar kamu menerapkan transparansi dalam beberapa hal yang sebelumnya tidak pernah dibicarakan.
Sehingga hal tersebut juga membawa kita pada langkah terakhir yang harus dilakukan untuk memperbaiki hubungan.
Komitmen dalam komunikasi
Antara kedua pasangan, harus meluruskan dan memahami bentuk komunikasi yang baik bagi kelangsungan hubungan kedepannya.
Masing-masing bisa berkomitmen untuk lebih saling jujur terhadap satu sama lain agar kejadian yang sama tidak terulang.
Ingatlah bahwa kesalahan pasti ada dan ingatan terkait itu akan sulit untuk dihilangkan baik dari pihak yang melakukannya maupun pihak yang menjadi korban.
Karenanya, sebisa mungkin jangan sampai melakukan hal yang dapat merugikan perasaan yang telah diberikan dalam suatu hubungan.
Baca Juga: Inilah Beberapa Alasan Mengapa Seseorang Bisa Takut pada Hantu
Kamu dapat pertimbangkan cara-cara di atas untuk kembali membangun kepercayaan bersama dalam hubungan.
Pastikan bahwa antar pasangan memiliki komitmen yang sejalan untuk sama-sama berdamai dan mengevaluasi diri masing-masing.
Dengarkan obrolan lain yang informatif sekaligus menghibur dalam siniar Obrolan Meja Makan yang dapat kamu kunjungi melalui tautan berikut https://dik.si/omm_suamiuang.
Oleh: Alifia Riski Monika, Ristiana D. Putri