Ketiga jangan anti dengan kritikan atau saran, “kita evaluasi diri, tetap mencoba membuka hati lebar-lebar untuk saran dan kritikan, dan tapi tetap loh kita punya prinsip inilah aku, aku punya kelebihan ini dan aku punya tantangan ini,” tambahnya.
Baca Juga: Perkuat Branding Kota Pontianak untuk Tingkatkan Daya Tarik Pelancong
Selain itu, lanjutnya, menampilkan Personal Branding yang baik ada caranya, ialah fokus pada keunikan dan kelebihan yang kita miliki. Satu kata kuncinya adalah Competitive Advantage atau keunggulan diri kita yang orang lain tidak miliki.
“Personal Branding itu datang dari diri sendiri, kita mau mendesain seperti apa, dan apa sih yang kita bisa promote yang orang lain tidak memiliki,” ucapnya.
Vivid mencontohkan, ada 1.000 lulusan sarjana ilmu komunikasi tapi hanya ada 100 yang (stands out) muncul diantara permukaan, “itulah personal branding erat kaitannya bagaimana kita dapat muncul di tengah (crowd) kerumunan yang begitu berdarah-darah, dan bagaimana kita bisa dilihat orang dan mempunyai keunikan yang itu bisa memunculkan nilai kita di antara kerumunan itu,” tegasnya.
Apalagi di era digital, kata Vivid, aneka ragam platform sangat memudahkan seseorang untuk memunculkan personal brandnya.
Untuk lebih lengkap mengetahui cara membangun personal Branding, simak perbincangannya dalam Smart Career bersama Vivid Fitri Argarini selaku Praktisi Komunikasi dan Pendidikan melalui Podcast Smart Inspiration dengan klik link berikut https://dik.si/personalbranding