Melansir dari Kompas.com, Wakil Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, dr. Erlang Samudero Sp.P(k) mengatakan, gas air mata bisa mengakibatkan kematian pada pasien tertentu.
"Bisa (menyebabkan kematian), tergantung konsentrasi dan penyakit komorbid pasien," terangnya, saat dihubungi oleh Kompas.com, Senin (3/10/2022).
Pada populasi khusus, seperti pasien dengan penyakit saluran napas, bisa menimbulkan rasa kambuh.
Terlebih lagi apabila konsentrasi zat iritan di dalam gas air mata itu sangat tinggi.
"Kalau ada penyakit komorbid bisa saja. Contoh pada orang yang punya asma ketika terkena zat iritan bisa terjadi spasme saluran napas. Asmanya kambuh dan ini bisa mengakibatkan kematian," tegas Erlang.
Di sisi lain, Erlang menjelaskan, bahwa kosentrasi gas air mata yang sangat tinggi bisa langsung menimbulkan kematian karena oksigen yang dihirup jadi berkurang.
Hal itu juga disebabkan tingginya zat iritan yang terkandung dalam gas air mata itu.
"Nah, yang menyebabkan konsentrasi yang tinggi itu biasanya zat iritan pada ruangan tertutup yang semakin lama semakin tinggi konsentrasinya," tandasnya.
Kandungan gas air mata
Dilansir dari Medical News Today, wujud material bahan kimia gas air mata itu bukanlah gas, melainkan zat kimia padat atau cair.