Gas air mata yang disemprotkan akan bereaksi dengan kelembaban dan menyebabkan rasa sakit hingga iritasi.
Inilah sebabnya gas air mata bisa memengaruhi area lembab di bagian tubuh seperti mata, mulut, tenggorokan, dan paru-paru.
Beberapa gas air mata terdiri dari banyak bahan kimia yang berbeda, di antaranya:
Baca Juga: 8 Fakta Menarik Orang Pendiam, Ternyata Bisa Cerewet Banget Kalau Sudah Nyaman!
Apa efek gas air mata?
Efek jangka pendek Menurut Medical News Today, berikut gejala jangka pendek yang dirasakan ketika seseorang terpapar gas air mata:
Efek jangka panjang dan risiko kematian Paparan gas air mata di dalam ruangan atau dalam konsentrasi yang tinggi dapat menimbulkan efek kesehatan yang serius, seperti:
Studi 2017 menunjukkan, efek gas air mata pada tubuh bisa menyebabkan cedera parah, cacat permanen, hingga kematian.
Mengoleskan odol bukan penangkal yang efektif
Banyak orang yang menganggap kalau mengoleskan odol adalah salah satu cara yang efektif menangkal efek gas air mata.
Menurut Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Agus Haryono, tindakan ini tak akan berpengaruh.
"Biasanya ada yang mengolesi wajah dengan odol untuk mencegah nyeri gas air mata. Tapi, sebenarnya tidak ngefek apa-apa," ujar dia.
Sementara itu, dikutip dari Kompas.com, saat gas air mata ditembakkan, maka sesegera mungkin tinggalkan area dan cari udara segar untuk menghindari menghirup gas air mata.
Udara segar efektif mengurangi paparan gas air mata. Jika gas air mata dilepas di luar ruangan, menjauhlah dari area di mana gas dilepas dan hindari awan tebal dari uap gas tersebut.
Jika pelepasan dilakukan di dalam ruangan, segera cari jalan keluar dari gedung atau temukan tempat berlindung di dalam gedung untuk menghindari terkena bahan kimia.
Jika Anda merasa telah terpapar gas air mata, Anda harus melepas pakaian, segera mencuci seluruh tubuh Anda dengan sabun dan air, dan mendapatkan perawatan medis secepat mungkin.
Melanggar aturan FIFA
FIFA telah melarang penggunaan gas air mata di stadion.
Dalam aturan FIFA terkait pengamanan dan keamanan stadion (FIFA Stadium Saferty dan Security regulations) penggunaan gas air mata tidak diperbolehkan.
Lebih tepatnya hal ini tertulis di pasal 19 b soal pengaman di pinggir lapangan.
"No firearms or 'crowd control gas' shall be carried or used (senjata api atau 'gas pengendali massa' tidak boleh dibawa atau digunakan)," tulis aturan FIFA.
Cara menghilangkan dampak gas air mata
Efek dari senyawa CS dalam gas air mata bisa dikurangi dengan membalurkan air bersih pada area yang terkena gas air mata.
Secara teori, menurunkan konsentrasi CS pada kulit bisa dilakukan dengan menyiram air bersih yang mengalir selama beberapa waktu.
Dikutip dari Healthline, Anda bisa melakukannya dengan cara menutup mata, hidung, mulut, dan kulit serapat mungkin.
Jika kondisi sudah kembali aman, sebisa mungkin segera lakukan beberapa hal berikut:
Baca Juga: 4 Fakta Makhluk Halus yang Belum Pernah Kamu Dengar Sebelumnya! Ada Kuntilanak Laki-Laki