Sonora.ID - Beginilah sejarah peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang perlu kamu ketahui.
Peringatan hari Maulid Nabi Muhammad SAW pada tahun ini akan jatuh pada 8 Oktober 2022.
Maulid Nabi merupakan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Maulid sendiri berasal dari Bahasa Arab yang artinya hari lahir.
Berdasarkan laman UIN Syarif Hidaytullah Jakarta, menurut Jalaluddin al-Suyuthi dalam Al-Hawi li al-Fatawi, orang yang pertama kali mengadakan maulid Nabi adalah Raja Muzhaffar.
Namun, sebagaian berpendapat Shalahuddin al-Ayyubi di 1193 M adalah tokoh pertama yang memelopori Maulid nabi.
Raja Muzhaffar adalah seorang penguasa Irbil di wilayah Irak dengan nama panjang Raja Muzhaffar Abu Sa'id al-Kukburi bin Zainuddin Ali bin Buktikin (549-630 h).
Raja ini dikenal sebagai raja yang mulia, luhur dan amat pemurah.
Baca Juga: Contoh Membuat Surat Undangan Peringatan Maulid Nabi Muhammad saw
Menurut Imam al-Suyuthi, seperti dikutip dari laman MUI, Raja Al-Muzhaffar menggelar pertama kali Maulid Nabi secara besar-besaran dengan mengeluarkan lebih dari 300.000 dinar untuk bersedekah pada hari peringatan Maulid Nabi.
Dalam peringatannya ini, ada pembacaan syair dan karya sastra yang menceritakan kisah kelahiran Rasulullah SAW.
Salah satu karya sastra yang paling terkenal adalah karya Syeikh Al-Barzanji yang menampilkan riwayat kelahiran Nabi saw, karya itu berupa natsar (prosa) dan nazham (puisi).
Tak pernah lekang oleh zaman, karya seni Barzanji ini bahkan sampai sekarang masih sering dibacakan dalam seremoni peringatan Maulid Nabi SAW.
Dari sinilah, hadirnya peringatan hari kelahiran Nabi SAW atau yang biasa dikenal oleh umat Islam di berbagai negara Maulid Nabi.
Perayaan Maulid Nabi di Indonesia biasanya diisi dengan berbagai acara keagamaan seperti ceramah, santunan kepada anak yatim dan fakir miskin, membaca sholawat Nabi, dan lain sebagainya.
Kisah kelahiran Nabi Muhammad
Dikutip dari Gramedia, Nabi Muhammad SAW lahir di Makkah pada Senin 12 Rabi'ul Awal tahun 571 kalender Romawi (1450 tahun yang lalu).
Rasulullah lahir dari rahim Aminah dan ayah yang bernama Abdullah.
Tahun kelahiran Nabi Muhammad disebut sebagai Tahun Gajah yang merupakan tahun ketika pasukan gajah di bawah pimpinan Abrahah Habasyah menyerang Ka'bah.
Baca Juga: 10 Contoh Puisi Maulid Nabi Muhammad SAW Menyentuh Hati, Cocok Semarakkan Peringatan 8 Oktober
Pada saat itu Allah SWT menghentikan aksi mereka dengan mengirimkan burung Ababil yang membawa batu-batu untuk mendatangkan wabah penyakit pada pasukan Gajah.
Kisah ini diabadikan dalam surat Al Fil, yang artinya Tahun Gajah.
Ketika Nabi lahir, seorang ibu bernama Halimah Sa’diyah dengan ikhlas mau menyusui Muhammad meski ASI-nya sulit keluar.
Tapi karena Keikhlasan Halimah pun diberi balasan oleh Allah SWT, karena setelah itu air ASI-nya keluar dengan deras.
Kemudian Rasulullah harus menjadi anak yatim sejak usianya belum genap 3 tahun, setelah ayahnya, Abdullah meninggal dunia.
Mulai saat itu, ia pun dibesarkan oleh kakeknya, Abdul Muthalib.
Ketika usia Rasulullah mulai menginjak enam tahun, ibunya, Aminah harus menemui sang pencipta.
Nilai dan makna dari memperingati Maulid Nabi
Ada beberapa nilai dan makna dari memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW sebagaimana yang dikutip laman jakut.kemenkumham.go.id di antaranya:
Pertama, nilai spiritual. Setiap muslim akan mampu menumbuhkan dan menambah rasa cintanya kepada Nabi Muhammad SAW.
Adanya luapan kegembiraan terhadap kelahiran Nabi SAW merupakan bentuk cerminan rasa cinta dan penghormatan kita padanya
Kedua, nilai moral bisa kita petik dengan menyimak akhlak terpuji dan nasab mulia dalam kisah teladan Nabi Muhammad saw.
Kemudian juga mempraktikan sifat-sifat terpuji yang bersumber dari Nabi saw adalah salah satu tujuan dari diutusnya Nabi saw.
Pada peringatan Maulid Nabi SAW, kita juga bisa mendapat nasehat dan pengarahan dari ulama agar kita selalu berada jalan yang benar sesuai ajaran agama.
Ketiga, nilai sosial. Memuliakan dan memberikan jamuan makanan kepada para tamu, terlebih mereka golongan fakir miskin yang menghadiri majlis maulid sebagai bentuk rasa syukur kepada Sang Maha Pencipta.
Keempat, adanya nilai persatuan karena di peringatan ini akan membentuk sebuah perkumpuplan umat muslim yang berkumpul bersama dalam rangka bermaulid dan bershalawat maupun berdzikir.
Deretan angkaian kegiatan untuk merayakan Maulid Nabi SAW:
Majelis Ulama Indonesia (MUI) menganjutkan umat muslim untuk banyak melakukan kegiatan positif dalam memperingati hari Maulid Nabi SAW, seperti:
- Mengisi dengan bacaan-bacaan shalawat kepada Rasulullah SAW.
- Berdzikir dan meningkatkan ibadah kepada Allah SWT.
- Membaca sejarah Rasulullah saw. dan menceritakan kebaikan-kebaikan dan keutamaan-keutamaan beliau.
Baca Juga: Contoh Susunan Acara Maulid Nabi Muhammad SAW untuk MC
- Memberi sedekah kepada yang membutuhkan atau fakir miskin.
- Meningkatkan silaturrahim.
- Menunjukkan rasa gembira dan bahagia dengan merasakan senantiasa kehadiran Rasulullah saw. di tengah-tengah kita.
- Mengadakan pengajian atau majlis ta’lim yang berisi anjuran untuk kebaikan dan mensuritauladani Rasulullah saw.
Itulah sejarah peringatan Maulid Nabi SAW dan cara merayakannya sesuai dengan anjuran.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Goole News
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sejarah Peringatan Maulid Nabi dan Kisah Kelahiran Nabi Muhammad SAW, Ini Cara Merayakan Maulid Nabi