Lantaran selama tinggal disitu Bawang Putih sangat rajin, nenek itu memberikan selendang yang dulu dia temukan dan memberi hadiah pada Bawang Putih.
Dia disuruh memilih diantara dua buah labu untuk dia bawa.
Awalnya Bawang Putih ingin menolak, namun karena ingin menghormati pemberian, Bawang Putih akhirnya memilih labu yang kecil dengan alasan takut tak kuat membawanya.
Setelah itu, Bawang Putih pun segera pulang dan menyerahkan selendang itu pada Bawang
Merah.
Dia segera ke dapur untuk membelah labu dan memasaknya. Namun, betapa terkejutnya dia, karena ketika labu itu dibelah, ternyata labu itu berisi emas permata yang sangat banyak
Secara tak sengaja, ibu tiri Bawang Putih melihatnya dan langsung merampas semua emas itu.
Bukan hanya itu, dia juga memaksa Bawang Putih untuk menceritakan dari mana dia mendapat labu ajaib itu.
Mendengar cerita Bawang Putih, muncul niat jahat di benak ibu tiri yang serakah itu.
Esok paginya, dia menyuruh Bawang Merah untuk melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Bawang Putih, dia berharap akan bisa membawa pulang labu yang lebih besar
sehingga isinya lebih banyak.
Singkat cerita, Bawang Merah yang malas itu tiba di gubuk nenek, dan dia pun tinggal di situ
selama seminggu.
Namun karena sifatnya yang pemalas, dia hanya bermalas-malasan saja dan tidak mau membantu pekerjaan si nenek.
Ketika sudah waktunya pulang, dia pun disuruh memilih labu sebagai hadiah. Tanpa pikir panjang, dia langsung mengambil labu yang besar dan segera berlari pulang tanpa mengucapkan terimakasih.
Setelah tiba dirumah, Ibunya sangat senang melihat anaknya membawa labu yang sangat
besar.
Dia berpikir pasti emas di dalamnya cukup banyak.
Karena tak ingin diketahui oleh Bawang Putih dan takut jika Bawang Putih minta bagian, mereka menyuruh Bawang Putih mencuci di sungai.
Setelah itu mereka masuk kamar dan menguncinya dengan rapat.
Dengan tak sabar, mereka segera membelah labu itu. Namun diluar dugaan, bukan emas
yang ada didalamnya.
Melainkan labu itu dipenuhi ular, kalajengking, kelabang, dan berbagai hewan berbisa.
Dengan cepat hewan-hewan itu keluar dari labu dan menggigit anak dan ibu serakah itu.
2. Roro Jonggrang
Cerita ini mengisahkan dua kerajaan yang bertetangga, Kerajaan Pengging dan Kerajaan Baka. Pengging dipimpin oleh Prabu Damar Maya.
Ia berputra Raden Bandung Bandawasa (Bondowoso). Sedangkan kerajaan Baka dipimpin oleh raksasa pemakan manusia bernama Prabu Baka.
Ia dibantu oleh seorang patih bernama Gupala.
Meskipun berasal dari bangsa raksasa, Prabu Baka memiliki putri cantik bernama Rara Jonggrang.
Untuk memperluas kerajaan, Prabu Baka menyerukan perang kepada kerajaan Pengging. Pertempuran meletus di kerajaan Pengging.