Sonora.ID - Siapa sih yang tidak khawatir apabila darah keluar ketika sedang Buang Air Besar (BAB) ?
Mungkin banyak yang tidak menyadari hal ini akibat rasa sakit yang tidak timbul akibat keluarnya atau jumlah darah yang sedikit.
Namun tahukah Anda, ternyata kondisi ini banyak kemungkinan penyebabnya. Dari yang tak berbahaya hingga memerlukan perawatan darurat.
Dilansir dari Kompas.com, berikut adalah beberapa kesehatan yang mungkin juga menyebabkan BAB berdarah :
1. Divertikula
Divertikula adalah kantong kecil yang dapat terbentuk di dalam usus besar.
Kantong kecil ini rentan terhadap infeksi dan peradangan dan kadang-kadang bisa pecah hingga berdarah.
Baca Juga: Cara Hilangkan Bau Tak Sedap di Kamar Mandi Usai BAB
2. Penyakit radang usus
Penyakit radang usus, seperti penyakit Crohn dan kolitis ulserativa, dapat menyebabkan BAB berdarah.
3. Fistula anal
Fistula anal adalah "terowongan" kecil yang terbentuk antara ujung usus dan kulit di dekat anus.
Ini biasanya berkembang ketika infeksi di dekat anus menyebabkan nanah terkumpul di jaringan sekitarnya.
Saat nanah mengalir, ia meninggalkan fistula, yang mungkin terus mengeluarkan nanah atau darah.
4. Gastroenteritis
Gastroenteritis adalah istilah umum untuk kondisi yang menyebabkan sakit perut.
Sebagian besar kasus ini disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus.
5. Fisura ani
Fisura ani adalah robekan kecil dan tipis di lapisan anus. Mereka mungkin berdarah dan menyebabkan rasa sakit saat BAB.
Baca Juga: 3 Ciri BAB Sehat, Dokter: Perempuan Lebih Jarang BAB, Kenapa?
6. Wasir
Wasir adalah pembengkakan pembuluh darah di rektum bagian bawah.
Mengejan atau buang air besar yang keras dapat merusak pembuluh darah, yang akhirnya menyebabkan BAB berdarah.
7 Tukak lambung
Tukak lambung atau ulkus peptikum adalah luka terbuka yang berkembang di lapisan lambung atau duodenum.
Ulkus peptikum yang terbentuk pada pembuluh darah dapat menyebabkan perdarahan dan BAB berdarah.
Kondisi ini dapat terjadi akibat infeksi bakteri Helicobacter pylori atau dari penggunaan jangka panjang obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID).
Selain itu, darah dalam tinja dapat disebabkan oleh pendarahan di saluran gastrointestinal (GI) bagian atas atau bawah dan warna darah dapat membantu menunjukkan sumbernya.
Masih dilansir dari sumber yang sama, kotoran hitam dan lembek mungkin menunjukkan pendarahan di saluran pencernaan bagian atas.
Semakin gelap darah, semakin tinggi sumber perdarahannya. Saluran pencernaan bagian atas ini meliputi mulut, kerongkongan, lambung, dan bagian atas usus kecil, yang disebut duodenum.
Baca Juga: 5 Gejala BAB Berdarah, Dokter: Bisa karena Infeksi hingga Tumor