"kami akui itu kelalaian dan minimnya pengalaman. Kami tidak mengecek lebih dulu, kalau di tanggal 7 Oktober ada perayaan hari besar keagamaan," ujarnya, kepada awak media, Senin (10/10).
Meskipun sebenarnya, acara tersebut sudah disiapkan jauh-jauh hari. Alias sebulan yang lalu.
"Sadarnya malah beberapa hari sebelum pelaksanaan. Sedangkan persiapan, hingga undangan pemberian sudah terlanjur dipublish. Sebenarnya murni hanya untuk merayakan hari ulang tahun tempat usaha kami," tambahnya.
Rahman mengaku, sudah meminta izin ke pihak Paguyuban Bandarmasih Tempo Doeloe. Namun, hanya sebatas koordinasi agar tidak bentrok dengan acara kedai lainnya.
"Jumat malam itu dipilih, juga untuk menghindari membludaknya pengunjung. Karena kalau digelar pada Sabtu malam atau malam Minggu, kemungkinan besar akan sangat banyak pengunjung yang datang," jelasnya.
Meski ternyata, tak dapat dipungkiri pada malam itu jumlah pengunjung yang datang diluar ekspektasi.
Baca Juga: Ribuan Pelari Siap Ikuti Event Lari Nasional Pertama di Kalimantan
Kemudian, di saat yang bersamaan, pihaknya juga sempat didatangi oleh anggota kepolisian satuan lalu lintas, yang memberikan teguran lantaran parkiran di depan pintu gerbang masuk kawasan kota dianggap memakan badan jalan.
"Setelah selesai acara, ada petugas lagi yang datang. Kami rasa dari satuan intelijen dan keamanan," ungkapnya.
"Kami juga sudah dipanggil ke Polresta Banjarmasin, untuk dimintai keterangan sebagai bentuk tanggung jawab. Kepolisian mengarahkan kami mengenai penyelenggaraan kegiatan yang harus minta izin atau mengusulkan pemberitahuan. Sifatnya lebih ke pembinaan," tutup Rahman.