Gangguan mental bisa beragam mulai dari yang ringan hingga berat.
Bisa dari gangguan tidur, gangguan makan, ada kecemasan yang berlebihan, kehilangan minat, mudah lelah tanpa penyebab yang jelas, ada keluhan fisik yang tidak spesifik misal sering sakit kepala, sakit maag.
Lebih berat lagi ada pikiran ingin bunuh diri, prilaku aneh, menarik diri dari sosial, mendengar bisikan-bisikan halusinasi, ada pikiran curiga yang berlebihan, merasa terancam, berbicara sendiri dan tertawa sendiri.
“Pastikan terlebih dahulu apakah ada permasalahan yang signifikan yang dialami oleh anggota keluarga tersebut. Berikan pendampingan, apabila masalah ringan masih bisa dibantu menceritakan permasalahan yang dialami sehingga lebih tercerahkan, lebih mempunyai pemikiran yang lebih baik. Apabila terjadi gejala lebih berat seperti prilaku aneh dan ada potensi melukai diri sendiri atau orang lain perlu tindakan pengobatan lebih lanjut,” ujarnya.
Gangguan mental sama dengan gangguan fisik lainnya. Ini bisa disembuhkan, namun tidak semua dengan obat-obatan tapi juga bisa dengan terapi nonfarmakologi.
Cara menjaga kesehatan mental
Upaya untuk menjaga kesehatan mental dimulai dari diri sendiri, utamanya menciptakan rasa percaya diri, menghargai diri sendiri, berfikir positif tentang diri sendiri, bersyukur atas hidup sebagai kondisi yang menyenangkan.
Orang dengan gangguan mental sering melihat dirinya negatif. Dia fokus dengan kekurangannya sehingga tidak bisa melihat hal-hal yang baik tentang dirinya.
Baca Juga: Demi Kesehatan Mental, Perlukah Kita Detoks Media Sosial?
Cobalah membangun mindset yang baik tentang diri sendiri, berfikir positif tentang diri sendiri dan terus kembangkan. Apa yang sudah dicapai berikan apresiasi diri, membuat bangga dengan diri sendiri.
Siapapun bisa stres, stres datang dari internal dan eksternal. Manusia harus mengelola stres agar tidak menjadi gangguan mental.
Berbagai macam cara bisa dilakukan dengan jalan-jalan, lakukan hal positif, menghirup udara segar, mendengar musik, melakukan hobi atau meditasi.
Menentukan arah hidup secara realistis agar tidak berekspektasi terlalu tinggi Karena bila tidak tercapai akan mudah stres.
Ekspektasi terhadap orang, pasangan akan memicu stress. Lihat positif orang lain dan tidak berekspektasi lebih terhadap lingkungan.
Lakukan hal-hal sehat seperti olahraga, tidur cukup, makan sehat, jauhi rokok dan narkoba, pelihara hubungan baik dengan orang terdekat, perbanyak komunitas, hobi, nilai spiritual termasuk membantu orang lain.