Ana: Ya. Ayahku seorang polisi. Dia banyak melindungi masyarakat dan selalu bercerita tentang pekerjaannya.
Ari: Menurutmu, memiliki cita-cita itu penting atau tidak?
Ana: Tentu saja penting. Kita jadi termotivasi belajar dan berusaha untuk meraih cita-cita yang diinginkan. Seperti ayahku yang berusaha menjadi polisi adil.
Ari: Wah, mulia sekali. Terima kasih atas informasinya
Ana: Sama-sama
4. Wawancara dengan Pedagang
Leo: "Assalamualaikum, Bu. Saya Leo, apa saya boleh mewawancarai Ibu sebentar?"
Penjual: "Waalaikumsalam. Tentu saja boleh."
Leo: "Terima kasih atas kesediaan ibu untuk menjawab beberapa pertanyaan yang akan saya ajukan. Pertama, saya ingin bertanya, sejak kapan Ibu memulai bisnis warung ini?"
Penjual: "Saya sudah mulai usaha ini puluhan tahun lalu, tapi kalau tanggal tepatnya saya tidak ingat. Maaf, Nak."
Leo: "Kalau untuk barang yang tersedia di warung ini, ada apa saja ya, Bu?"
Penjual: "Ada beberapa makanan yang saya jual. Mulai gorengan, mie, rawon, krupuk, lodeh, dan beberapa jenis minuman hangat juga dingin."
Leo: "Mengapa Ibu akhirnya memilih untuk membuka usaha warung ini?"
Penjual: "Dulu saya sempat kebingungan dengan pekerjaan apa yang akan saya lakoni. Saya ini cuma lulusan SD, Nak. Sulit untuk mencari kerja waktu itu. Tapi, berhubung orang tua saya memiliki rumah yang cukup strategis dan juga mendapatkan warisan resep dari nenek saya, ya jadilah usaha warung ini."
Leo: "Lalu apakah Ibu mengelola warung ini sendirian?"
Penjual: "Tidak, Nak. Saya dibantu oleh beberapa karyawan dan anak saya juga sering datang ke warung untuk membantu saya jika tidak memiliki tugas sekolah."
Leo: "Terima kasih atas informasi yang telah Anda berikan, Bu. Saya pamit pulang dulu, selamat sore, Bu..."
Penjual: "Iya, Sama-sama, selamat sore."
5. Wawancara tentang lingkungan
Ari: Ada tugas dari sekolah untuk melakukan wawancara. Aku bermaksud bertanya tentang kondisi lingkungan saat ini.
Ana: Baik. Aku akan menjawab sebisaku
Ari: Kalau boleh tau, dimana kamu tinggal dan sejak kapan?
Ana: Saat ini aku tinggal di bantaran Sungai XX. Sebenarnya aku sudah tinggal di sana sejak kecil.
Ari: Apa ada industri yang dibangun di sekitar rumah?
Ana: Ya. Ada pabrik kain kurang lebih 2 km dari rumah
Ari: Kapan pabrik itu berdiri?
Ana: Belum lama. Mungkin 3 tahun yang lalu.
Ari: Apakah ada perbedaan antara sebelum dan sesudah pabrik berdiri?
Ana: Maksudnya?
Ari: Dampak adanya pabrik di sekitar tempat tinggalmu.
Ana: Oh, ada. Dampak positifnya, tetangga di dekat rumah tidak ada yang menganggur. Mereka diminta bekerja di pabrik.
Ari: Kalau dari segi lingkungan apa ada yang berubah?
Ana: Iya. Aku amati limbah pakaian seperti air yang berbau menyengat dibuang ke dalam sungai tanpa diolah terlebih dahulu. Sebenarnya aku dan para tetangga sudah lama tidak menggunakan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari karena berbau tajam dan berwarna. Ikan-ikan yang biasanya berenang pun sudah tidak ada lagi.
Ari: Apakah kalian pernah melaporkannya pada pihak berwajib?
Ana: Sudah. Tapi belum ditindaklanjuti hingga saat ini. Akhirnya kami terpaksa membeli air dari luar kampung.
Ari: Apa harapanmu untuk pemilik pabrik?
Ana: Semoga segera ada tindak lanjut pengolahan limbah cair sebelum dibuang. Kasihan orang-orang yang menggantungkan hidupnya dari air sungai.
Ari: Baik. Itu pertanyaan terakhir. Terima kasih atas waktunya.
Ana: Sama-sama
6. Wawancara tentang pendidikan dengan guru
7. Wawancara dengan Pedagang
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.
Baca Juga: Catat! 6 Tips Jitu Lolos Wawancara Kerja Pertama Kali, 99% Keterima!