Namun, prioritas Agresi Militer di Pulau Jawa ialah untuk menguasai kawasan pelabuhan pesisir utara, perkebunan tebu, juga pabrik-pabrik gula. Di Sumatera, Belanda mampu menguasai perkebunan di sekitar Medan serta tambang minyak dan batu bara di sekitar Palembang.
Tanggapan Internasional
Dalam buku Sekitar Perang Kemerdekaan Indonesia (1991) karya A.H Nasution, Agresi Militer Belanda I memperoleh kecaman dari dunia Internasional, termasuk PBB.
India dan Australia mengajukan permasalahan Agresi Militer Belanda I untuk dibahas pada agenda sidang Dewan Keamanan PBB tanggal 31 Juli 1947.
Berdasarkan hasil sidang, Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi yang berisi himbauan kepada Belanda dan Indonesia untuk menghentikan pertempuran fisik dan mengadakan gencatan senjata. Agresi Militer 1 akhirnya dapat diakhiri melalui perjanjian Renville pada tanggal 17 Januari 1948.
Demikian penjelasan mengenai latar belakang Agresi Militer Belanda 1 dan penjelasan kejadadiannya secara kronologis sebagaimana di atas. Semoga bermanfaat.
Artikel ini sebelumnya telah tayang di Kompas.com dengan judul 'Agresi Militer Belanda I'
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News
Baca Juga: Warga di 10 Negara Ini Ternyata Paling Banyak Punya KTP Indonesia!