Ia menuturkan operasi pasar di Pasar Baru Gresik telah dilakukan selama 5 pekan berturut-turut setiap hari Minggu. Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan upaya pengendalian inflasi di Jawa Timur.
"Nah harapan kita operasi pasar oleh Pemprov ini ber seiring dengan seluruh upaya menjaga stabilitas harga bahan pokok sehingga bisa menjaga daya beli masyarakat," harap nya.
Baca Juga: Gubernur Jatim Pastikan Stok BBM dan Elpiji 3kg Cukup
Dengan adanya temuan kenaikan harga untuk komoditas telur ayam dan beras di Pasar Baru Gresik ini, Gubernur Khofifah secara khusus meminta kepada Pemkab Gresik terus mengawal proses pengendalian inflasi. Yaitu dengan terus memantau stabilitas harga bahan pokok demi menjaga daya beli masyarakat.
"Saya mohon kepada Ibu Wakil Bupati nanti bersama Pak Bupati sama-sama melakukan proses pengendalian inflasi di semua titik, agar harga bahan pokok kita stabil dan daya beli masyarakat kita terjaga,” pintanya.
Selain itu, Mantan Menteri Sosial RI itu juga meminta semua pihak untuk melakukan identifikasi dan koordinasi di semua titik yang berpotensi mempengaruhi peningkatan harga bahan pokok.
Sementara itu, Rofa (40) salah seorang pedagang di Pasar Baru Gresik mengatakan harga bahan pokok yang mengalami kenaikan adalah harga telur ayam dan harga beras.
"Yang naik telur dan beras. Beras awalnya Rp 230 ribu per karung sekarang Rp 250 ribu per karung, dijualnya Rp 260 ribu. Telur kemarin Rp 23 ribu per kg sekarang Rp 25 ribu per kg. Cabai turun dari Rp 35 ribu sekarang Rp 30 ribu Bawang merah juga turun, yang lain stabil, Tomat juga turun Rp 10 ribu jadi 5 ribu," jelasnya.
Turut mendampingi Khofifah, Wakil Bupati Gresik, Kepala Bakorwil Bojonegoro, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jatim dan beberapa Kepala OPD di lingkungan Pemprov Jatim.