40 Pantun Sindiran Bayar Hutang: Cara Halus Tapi Bisa Buat Tersinggung

19 Oktober 2022 10:54 WIB
Pantun sindiran bayar hutang.
Pantun sindiran bayar hutang. ( Pixabay)

Sonora.ID - Mempunyai kerabat atau teman yang suka berutang tentulah kerap membuat kita kesal, bukan?

Terlebih jika mereka hanya mengumbar janji-janji palsu saat kita tagih alias sulit untuk ditagih. Di saat-saat seperti itulah yang membuat rasa kesal kita terhadap mereka semakin memuncak.

Rasa kekesalan yang telah memuncak pun terkadang mendorong rasa keinginan untuk menyindir agar mereka cepat sadar untuk membayar kewajiban mereka.

Salah satu cara yang cukup unik, namun patut untuk dicoba adalah dengan meluapkan kata-kata sindiran yang halus, tapi tajam melalui pantun sindiran bayar hutang.

Cara ini menjadi salah satu cara yang kerap digunakan oleh masyarakat sebagai bentuk pembalasan terhadap mereka yang telah membuat kesalahan dan membuat rasa amarah muncul.

Anda pun bisa menggunakan kumpulan pantun sindiran bayar utang ini untuk meluapkan segala unek-unek.

Tak hanya itu pantun-pantun berikut ini pun mengandung nasihat yang bijak untuk menyadarkan orang dari perilaku berutang.

Baca Juga: 30 Pantun Agama Ini Penuh dengan Nasihat Bijak dan Menginspirasi

Pantun Sindiran Bayar Hutang

Pagi hari tanam bawang
Ada ular berkelat kelit
Seringkali pinjam uang
Giliran dipinjam sangat pelit


Kunang-kunang berlaksa-laksa
Di waktu hujan badannya basah
Pinjam uang setengah memaksa
Bayar hutangnya sangat susah

Apalah arti sebuah taman
Hanya indah di waktu pagi
Apalah artinya seorang teman
Ditagih hutang, malah pergi

Aku punya sebidang taman
Untuk bersantai di waktu petang
Aku punya seorang teman
Kalau datang meminta utang

Hiasan indah berupa mutiara
Pemberian dari sang raja
Hiduplah secara sederhana
Walau kaya enggak usah pamer harta

Si kancil memakan kentang
Lari melihat harimau kembar
Waktu susah dikasih utang
Sampai kaya belum dibayar

Air sumur dalam timba
Hendak dibawa ke dalam hutan
Gaya seperti harimau rimba
Rupanya hanya kucing penyakitan

Sarapan pagi dengan ketan
Setelah sarapan bunga
Bukan aku rindu teman
Cuma ingat utangnya aja

Pergi ke hutan cari belalang
Melewati sungai banyak katak
Kalau datang cuma ngutang
Giliran ditagih lebih galak

Baca Juga: 40 Pantun Pernikahan Penuh Doa Ini Dapat Disampaikan Untuk Pengantin

Lepaskan ternak dari kandang
Membabat rumput dengan celurit
Sering kali pinjam uang
Giliran ditagih sangatlah sulit

Pergi sekolah naik sepeda
Ketika pulang langsung ke rumah
Pinjam uang setengah memaksa
Bayar utangnya sangat susah

Hari minggu sudahlah siang
Setelah siang menuju petang
Ditunggu tunggu gak juga datang
Sekali datang kembali mau berutang

Pisang emas dibawa berlayar
Masak sebiji di atas peti
Utang emas boleh dibayar
Utang budi dibawa mati

Ada baju ada kutang
Eh, gak taunya dicolong orang
Jangan kamu sering berutang
Nanti hidup kamu tidak tenang

Menjala ikan di Batangkali
Ayam dimasak di atas bara
Derita rakyat tidak dipeduli
Karena utang tergadai negara

Pisang emas dibawa berlayar
Masak sebiji di atas peti
Utang emas boleh dibayar
Utang 1M dibawa mati

Apa guna pergi ke pasar
Kalau tidak bawa keranjang
Apa guna berkereta besar
Kalau utang keliling pinggang

Kerja keras pagi dan petang
Ingin dapat uang berdozen-dozen
Wahai kamu kapan akan bayar utang?
Saya ingin belikan anak tas Frozen

Selendang kain bentang buruk di sawah
Pukat lama sama dibawa untuk berlayar
Orang lain yang utang untuk bermewah
Rakyat pula yang derita untuk membayar

Baca Juga: 10 Contoh Teks Anekdot Bahasa Jawa Ini Susah Buatmu Berhenti Ketawa!

Monyet melompat jatuh ke bawah
Karena membawa makanan panas
Jangan sok-sokan terlihat mewah
Hutangnya banyak, tak lunas-lunas

Belajar keluar di negeri Spanyol
Disuruh menebang sebatang pohon
Dunia ini semakin konyol
Yang nagih hutang, yang memohon-mohon

Ada pembajak mencuri kentang
Kentang disulap jadi batang
Orang bijak mencicil utang
Orang bejat menilap utang

Lantai marmer diinjak serigala
Marmer mahal dari Denpasar
Silakan pamer di dunia maya
Jangan lupa utang dibayar

Setelah empat adalah tiga
Tulis dengan bahasa Sunda
Sudah lama tiada berjumpa
Utang dilupa bagai amnesia

Ayam berbulu tinggal sarangnya
Suaranya parau bunyi kokoknya
Aku tak perlu bunga-bunganya
Kembalikan saja utang pokoknya

Tanaman karet tiada bergetah
Karena lama tidak dibabat
Memang benar kata pepatah
Utang piutang memutus sahabat

Pohon semangka tumbuh sebatang
Duduk sejenak pedagang asongan
Berbulan-bulan menagih utang
Uang tak dapat, tinggal kenangan

Disulut korek sampai menangis
Pedih kaki kena iris
Merengek-rengek sampai menangis
Ditagih utang seperti pengemis

Berbelanja ke Tanah Abang
Beli baju, dapat selendang
Tali silaturahmi menjadi hilang
Gara-gara tak bayar utang

Batang geragih dimakan macam
Macan ditangkap buat gambaran
Utang ditagih, mohon maafkan
Tolonglah jangan banyak alasan

Jalan-jalan ke Dago
Berharap dapat jodoh
Sudah banyak diberi tempo
Tapi sikapmu masa bodoh

Dari hulu membawa rakit
Sampan kecil layarnya kulit
Utang menggunung seperti bukit
Saat ditagih sangatlah sulit

Layang-layang talinya melilit
Benangnya dikait di tiang satelit
Pamer busana yang elit-elit
Utang kutagih, berbelit-belit

Ada orang mencari katak
Dia cari mencari di sawah petak
Meminjam uang datang mendadak
Saat diminta, emosinya meledak

Liburan ke tanah dewata
Tak lupa pergi bersama keluarga
Boro-boro bayar bunganya
Utang pokoknya malah dilupa

Langit malam bersinar terang
Kerlap-kerlipnya indah nian
Barang siapa membayar utang
Semoga rezekinya makin dilancarkan

Nasi goreng diambil gratis
Sambil makan buah manggis
Gayanya layaknya seorang selebritis
Tapi utangnya berlapis-lapis

Pergi liburan ke Kota Blitar
Pulang pulang terkena cacar
Janji sebulan utang dibayar
Sudah setahun tiada kabar

Malam gelap mata terpejam
Saat sore opor dihabiskan
Barang siapa suka meminjam
Hukumnya wajib mengembalikan

Pisau tajam punggungnya tebal
Sambil mengiris tersengal-sengal
Saat meminjam pandai ngegombal
Saat ditagih, kupingnya bengal

Baca Juga: Contoh Puisi Naratif Lengkap dengan Pengertian dan Jenis-jenisnya

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm