8. Mapatahan naek ka monyet. (Mengajari naik kepada monyet)
Artinya: Mengajari orang yang lebih pandai.
9. Basa mah teu kudu meuli. (Bahasa tuh tidak harus beli)
Artinya: Tidak ada salahnya jika kita menyenangkan hati orang lain dengan ucapan. Menyatakan sesuatu dengan kata-kata tidak perlu membayar dan dapat menyenangkan orang.
10. Cicing dina sihung maung. (Tinggal pada gigi taring harimau)
Artinya: Seseorang yang mengabdi (bekerja) pada orang yang disegani sehingga ikut dihargai oleh orang lain.
11. Dagang oncom rancatan emas. (Berdagang oncom pikulan emas)
Artinya: Seseorang yang berdagang dengan modal besar sedangkan barang yang dijual atau laba yang diambil tidak seberapa.
12. Adam lali tapel. (Adam lupa tapal batas)
Artinya: Menyindir seseorang yang lupa kepada sanak saudara dan lupa akan kampung halamannya.
13. Alak-alak cumampaka. (Alak-alak berlaku seperti cempaka [alak-alak: nama tetumbuhan yang mirip cempaka tapi bunganya tidak seharum cempaka])
Artinya: Menyindir orang yang suka meniru-niru dan ingin menyamai orang yang lebih tinggi derajatnya.
14. Babon kapurba ku jago. (Induk ayam dikuasai oleh ayam jago)
Artinya: perempuan (istri) harus menuruti suaminya; tentu saja jika suaminya berada di jalur yang benar.
15. Cecendet mande kiara. (Cecendet ingin menyerupai pohon ara)
Artinya: menyindir orang kecil ingin menyamai orang yang besar pengaruhnya; orang miskin ingin menyamai orang kaya.
16. Endog sapatarangan tara megar kabeh. (Telur sepenetasan tidak menetas semua)
Artinya: Di antara saudara-saudara sekandung, selalu saja ada yang kurang beruntung (kurang baik) nasibnya.
17. Hideung oge buah manggu, matak tigurawil bajing. (Hitam juga buah manggis, bisa membuat jatuh terpeleset bajing)
Artinya: alaupun luarnya nampak tidak menggiurkan (berwarna hitam seperti kulit manggis), namun di dalamnya (isinya) bisa membuat ketagihan.
18. Kakeueum ku cai toge. (Terendam oleh air tauge)
Artinya: Mencemooh suami yang tunduk kepada istri, sampai-sampai istri menyeleweng pun dibiarkan saja.
19. Malengpeng pakel ku munding. (Melempar mangga muda dengan kerbau)
Artinya: Melakukan suatu perkara yang tidak akan mungkin berhasil.
20. Nepak cai malar ceret. (Menepuk air supaya memercik)
Artinya: Menyindir seseorang yang menjelek-jelekkan orang lain dan sebagainya supaya dia sendiri diperlakukan dengan baik.
21. Rumbah caringin di buruan. (Runtuh beringin di pekarangan)
Artinya: Sudah tidak akan ada yang mengingatkan karena sudah tidak ada lagi yang dituakan.
22. Tamiang meulit ka bitis. (Buluh tamiang membelit pada betis)
Artinya: Berakibat buruk kepada diri sendiri (karena telah melakukan keburukan kepada orang lain).
23. Wong becik ketitik, wong ala ketara. (Orang jahat tampak orang jelek kelihatan)
Artinya: Keburukan itu suatu saat akan ketahuan. Tidak mungkin orang akan dapat terus-menerus bersembunyi di balik keburukannya.
24. Ati putih badan bodas. (Hati putih badan putih)
Artinya: Memiliki hati yang bersih, tidak punya rasa benci terhadap apapun.
25. Aya hate kadua leutik (Ada hati kedua kecil)
Artinya: Memiliki suatu keinginan yang tidak bisa disampaikan.
26. Béja mah béja (Bilang sih bilang)
Artinya: Jangan percaya pada kata-kata atau informasi yang belum jelas kebenarannya.
27. Bilatung ninggang dagé (Belatung menimpa tempe dage)
Artinya: Merasa sangat senang.
28. Cukang tara néangan nu ngising (Jembatan tidak pernah mencari yang buang air besar)
Artinya: Orang yang membutuhkan, maka ia yang harus menghampiri.
29. Tina peurih jadi peurah. (Dari perih jadi bisa)
Artinya: Kerja keras akan membuahkan hasil yang baik.
30. Cul dogdog tinggal igel (Membiarkan dogdog tinggal menari)
Artinya: Meninggalkan sebuah pekerjaan penting demi hal yang tidak ada hasilnya.
Baca Juga: 107 Kosakata Bahasa Sunda Sehari-hari dan Artinya, Mudah dan Lengkap!
Itulah tadi contoh peribahasa Sunda dan artinya yang berisi wejangan hidup hingga sindiran. Semoga bermanfaat!
Baca berita update lainnya di Sonora.id dari Google News