Bambang menegaskan, perekonomian global masih menghadapi berbagai tantangan. Pasalnya, kebijakan dam kondisi perekonomian global akan berdampak terhadap Indonesia. “Keberdaaan kita tidak dapat terlepas dari ekosistem dunia. Misalnya BPR sudah bagus, tetapi kalau lingkungan sekitar tidak kondusif, ini bisa menjadi ancaman. Ketika suku bunga naik, likuiditas pasar agak berkurang, maka likuidtas dijaga dengan baik, begitu gagal jaga likuiditas, masyarakat tidak percaya. Hal ini bisa merembet ke semua industri BPR dan BPRS. Industri perbakan ini unik.”
Sementara itu, Ketua Umum PERBARINDO periode 2018 – 2022 Joko Suyanto mengatakan bahwa Munas XI PERBARINDO merupakan kegiatan pertama kalinya yang digelar oleh DPP dengan melibatkan seluruh anggota di seluruh Indonesia melalui pertemuan fisik/luring sejak pandemi Covid-19 tahun 2020. “Semoga semangat kita bersilaturahmi terus memperkuat dan menjaga semangat kebersamaan, gotong-royong, bahu-membahu dan menaikkan daya saing industri BPR dan BPRS. Munas XI ini dihadiri seluruh anggota PERBARINDO dari seluruh wilayah Indonesia. Terima kasih kepada seluruh hadirin yang hadir, dari seluruh DPP, DPD, DPK, anggota PERBARINDO untuk menyukseskan Munas XI. Terima kasih kepada segenap panitia, steering committee, organizing committee yang telah berjuang semaksimal mungkin.”
Menurutnya, BPR dan BPRS berperan penting dalam mendampingi UMKM. “Bisa dikatakan BPR ini seperti denyut nadi untuk pendampingan, permodalan, dalam menjalankan bisnis selama ini.”
Baca Juga: Berseragam Veteran, Prabowo Subianto Dampingi Presiden Jokowi Buka Kongres LVRI dan Munas PIVERI
Joko menuturkan, idealnya ada 4 fase yang harus dilalui BPR dan BPRS agar berkontribusi besar terhadap UMKM di Indonesia. Fase perama, inisiasi saat UMKM baru berdiri dan membutuh modal dari lembaga keuangan formal. “Siapa lagi kalau bukan BPR dan BPRS.”
Fase kedua, saat UMKM sedang berkembang dan belum mendapatkan pembiayaan dari perbankan umum, maka BPR dan BPRS memberikan pendampaingan dan modal usaha lebih besar dari fase pertama. Fase ketiga, ekspansi di mana UMKM sudah maju dan berkembang. Setelah melalui fase 1 dan 2, menyambungkan ke pasar regional dengan teknologi. Fase keempat, BPR Mendorong UMKM agar bisa mandiri, ekspor dan Go Global.
“Kami menjadi garda terdepan dalam literasi, edukasi kepada masyarakat di Indonesia. Mungkin dari sisi kuantitatif masih kecil, tetapi kami sangat yakin bahwa multiplier effect sangat besar atas apa yang sudah kita lakukan dalam membantu UMKM. Kami tidak pernah menyerah, kami selalu hadir untuk mendukung UMKM.”
Munas XI PERBARINDO menjadi momentum industri BPR dan BPRS untuk melakukan konsolidasi dalam menghadapi transisi pandemi menuju endemi sekaligus berbagai tantangan ke depan seperti ketidakpastian perekonomian global.
“Terima kasih kepada Bapak Airlangga Hartarto yang telah membuka Munas XI PERBARINDO. Seperti disampaikan Menko Bidang Perekonomian Bapak Airlangga, bahwa BPR dan BPRS berkomitmen untuk terus mendukung UMKM di Tanah Air. Kami berkomitmen untuk meningkatkan penyaluran dana ke UMKM, khususnya di wilayah pelosok dan perdesaan, sehingga dapat berkontribusi dalam pemulihan perekonomian nasional yang terus diupayakan oleh pemerintah,” tuturnya.
Joko mengingatkan bahwa tantangan ke depan terkait dengan ketidakpastian perekonomian global yang disebabkan berbagai hal seperti konflik Rusia-Ukraina, ancaman krisis energi dan tingginya harga minyak, perlu disikapi BPR dan BPRS dengan baik. Menurutnya, agar bisa bertahan dalam menghadapi tantangan tersebut, BPR dan BPRS harus dapat mendorong efisiensi dan memiliki daya saing.
Munas XI PERBARINDO Tahun 2022 memiliki 4 agenda utama. 1) Penetapan dan peninjauan kembali Anggaran Dasar dan Rumah Tangga (AD/ART). 2) Penetapan program umum perhimpunan. 3) Evaluasi Laporan Pertanggungjawaban Dewan Pengurus Pusat (DPP). 4) Pemilihan Ketua Umum DPP dan Penetapan Dewan Pengawas dan Pengurus Harian DPP periode 2022 – 2026.
Baca Juga: Airlangga: Terkendalinya Inflasi Dipengaruhi oleh APBN Sebagai Shock Absorber
Selain UMKM Expo yang diikuti sekitar 50 UMKM binaan BPR dan BPRS anggota PERBARINDO, dalam Munas XI ini juga diadakan Launching 4 Buku PERBARINDO, antara lain: 1) Kepemimpinan Insani: Mentransformasi BPR dengan Hati & Kearifan Lokal, ditulis Ketua Umum PERBARINDO Joko Suyanto. 2) Perempuan Tangguh: Sukses adalah Sebuah Perjalanan, ditulis oleh ratusan perempuan di industri BPR dan BPRS. 3) BPR Bersatu Membangun Negeri: Sejarah dan Perkembangan PERBARINDO. 4) Satu Abad Perjalanan BPR Melayani UMKM: Sejarah BPR di Indonesia.
Adapun, beberapa narasumber dalam Sarasehan Nasional, antara lain Arif Budimanta (Staf Khusus Presiden), Rulli Nuryanto (Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro, Kementerian Koperasi dan UKM), Muhamad Yusron (Direktur Group Likuidasi Bank, Lembaga Penjamin Simpanan/LPS), Aviliani (Pengamat Ekonomi), Nunung Nuryartono (ahli ekonomi dan Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor IPB).