Yogyakarta, Sonora.ID - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membuka acara Musyawarah Nasional (Munas) XI Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (PERBARINDO) Tahun 2022 yang digelar di The Alana Hotel & Convention Center, Yogyakarta, Rabu (19/10/2022).
PERBARINDO, wadah bagi Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS), menggelar Munas XI Tahun 2020, UMKM Expo, dan Sarasehan Nasional dengan tema ‘Penguatan Peran BPR - BPRS sebagai Mitra UMKM Menuju Pemulihan dan Kebangkitan Ekonomi Nasional’. Dalam kegiatan Munas XI, PERBARINDO juga melakukan grand launching BPR E-Cash serta peluncuran 4 buku sekaligus. Selain itu, penandatanganan perjanjian kerja sama PERBARINDO dan Pefindo tentang IDCustom Score BPR.
Selain resmi membuka acara Munas XI PERBARINDO, Airlangga Hartarto juga meluncurkan BPR E-Cash. Layanan BPR E-cash adalah salah satu layanan berupa platform uang elektronik (server base) yang ditawarkan oleh PT Finnet Indonesia dan dapat digunakan oleh mitra perbankan, koperasi maupun komunitas yang ingin mengembangkan layanannya ke dalam transaksi non tunai (cashless).
Baca Juga: Tingkatkan Daya Saing BPR, DPD Perbarindo Sumut Selenggarakan Pelatihan Hukum Kredit
Airlangga mengatakan bahwa industri perbankan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi di Indonesia di tengah ketidakpastian global. Intermediasi keuangan tetap tumbuh positif, seperti pertumbuhan kredit perbankan per Agustus 2022 sebesar 10,62% secara tahunan (year on year/y-o-y). Perbankan, katanya, diharapkan mendukung UMKM agar naik kelas melalui pembiayaan termasuk platform digital. Saat ini, porsi kredit UMKM masih di kisaran 18%. Presiden mengarahkan agar kredit UMKM naik menjadi 30% atau sekitar Rp1.800 triliun pada 2024. Oleh karena itu, pemerintah membutuhkan dukungan dari semu pihak.
“Mewakili Bapak Presiden RI, saya ingin menyampaikan aspirasi dan apresiasi sebesar-besarnya kepada PERBARINDO atas penyelenggaraan Musyawarah Nasional XI sebagai momen untuk meningkatkan kinerja dan memajukan BPR dan PRS di Indonesia. Saat ini, dunia sedang menghadapi Kondisi yang tidak mudah, tantangan terus datang yang menunjukkan bahwa dunia sangat dinamis dan rentan terhadap guncangan. Saya berharap hasil musyawarah ini bermanfaat bagi kita semua. Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, maka Munas XI PERBARINDO Tahun 2022, secara resmi saya buka,” ujar Airlangga saat membuka Munas XI PERBARINDO yang digelar di Yogyakarta, Rabu (19/10/2022).
Untuk mendukung pengembangan ekonomi digital dan inklusivitas keuangan, katanya, pemeritah mengapresiasi PERBARINDO yang telah meluncurkan layanan berbasis digital BPR E-Cash sejalan dengan teknologi yang makin dinamis dan memudahkan masyarakat bertransaksi. “Saya berharap BPR E-Cash dapat meningkatkan layanan BPR dan BPRS. Semoga BPR dan BPRS dapat meningkatkan daya saing ke depan," kata Airlangga.
Munas XI PERBARINDO juga dihadiri oleh Plt. Deputi Komisioner Regional Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bambang Widjanarko, Anggota Komisi XI DPR Musthofa, dan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Daerah Istimewa Yogyakarta Srie Nurkyatsiwi.
“Dalam menghadapi tantangan transformasi digital, BPR dan BPRS menjadi salah satu kunci untuk memenangi persaingan digitalisasi perbankan dengan menurunkan biaya operasi dan meningkatkan pendapatan serta memudahkan layanan konsumen. Industri BPR dan BPRS harus memanfaatkan teknologi digital untuk kemudahan layanan. Saya berharap BPR dan BPRS dapat menunjukkan eksistensi dan komitmen sebagai bank yang fokus memberdayakan UMKM dan menjadi garda terdepam dalam melayani UMKM serta hadir di tengah masyarakt menuju kebangkitan ekonomi nasional. Ke depan BPR dan BPRS harus lincah, adaptif, dan kontributif dalam memberikan akses keuangan,” kata Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono yang dibacakan oleh Srie Nurkyatsiwi.
Dalam kesempatan yang sama, Bambang Widjanarko, Plt. Deputi Komisioner Pengawas Perbankan 4, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menyampaikan bahwa BPR dan BPRS memiliki peran besar dalam menaikkan kelas UMKM yang jumlahnya sangat banyak. Oleh sebab itu, posisi strategis BPR dan BPRS perlu ditingkatkan fungsinya sehingga lebih banyak lagi membantu UMKM. “Kinerja industri BPR dan BPRS cukup baik terkait dengan permodalan, risiko kredit dan likuiditas yang terjaga dengan baik.”
Bambang menegaskan, perekonomian global masih menghadapi berbagai tantangan. Pasalnya, kebijakan dam kondisi perekonomian global akan berdampak terhadap Indonesia. “Keberdaaan kita tidak dapat terlepas dari ekosistem dunia. Misalnya BPR sudah bagus, tetapi kalau lingkungan sekitar tidak kondusif, ini bisa menjadi ancaman. Ketika suku bunga naik, likuiditas pasar agak berkurang, maka likuidtas dijaga dengan baik, begitu gagal jaga likuiditas, masyarakat tidak percaya. Hal ini bisa merembet ke semua industri BPR dan BPRS. Industri perbakan ini unik.”
Sementara itu, Ketua Umum PERBARINDO periode 2018 – 2022 Joko Suyanto mengatakan bahwa Munas XI PERBARINDO merupakan kegiatan pertama kalinya yang digelar oleh DPP dengan melibatkan seluruh anggota di seluruh Indonesia melalui pertemuan fisik/luring sejak pandemi Covid-19 tahun 2020. “Semoga semangat kita bersilaturahmi terus memperkuat dan menjaga semangat kebersamaan, gotong-royong, bahu-membahu dan menaikkan daya saing industri BPR dan BPRS. Munas XI ini dihadiri seluruh anggota PERBARINDO dari seluruh wilayah Indonesia. Terima kasih kepada seluruh hadirin yang hadir, dari seluruh DPP, DPD, DPK, anggota PERBARINDO untuk menyukseskan Munas XI. Terima kasih kepada segenap panitia, steering committee, organizing committee yang telah berjuang semaksimal mungkin.”
Menurutnya, BPR dan BPRS berperan penting dalam mendampingi UMKM. “Bisa dikatakan BPR ini seperti denyut nadi untuk pendampingan, permodalan, dalam menjalankan bisnis selama ini.”
Baca Juga: Berseragam Veteran, Prabowo Subianto Dampingi Presiden Jokowi Buka Kongres LVRI dan Munas PIVERI
Joko menuturkan, idealnya ada 4 fase yang harus dilalui BPR dan BPRS agar berkontribusi besar terhadap UMKM di Indonesia. Fase perama, inisiasi saat UMKM baru berdiri dan membutuh modal dari lembaga keuangan formal. “Siapa lagi kalau bukan BPR dan BPRS.”
Fase kedua, saat UMKM sedang berkembang dan belum mendapatkan pembiayaan dari perbankan umum, maka BPR dan BPRS memberikan pendampaingan dan modal usaha lebih besar dari fase pertama. Fase ketiga, ekspansi di mana UMKM sudah maju dan berkembang. Setelah melalui fase 1 dan 2, menyambungkan ke pasar regional dengan teknologi. Fase keempat, BPR Mendorong UMKM agar bisa mandiri, ekspor dan Go Global.
“Kami menjadi garda terdepan dalam literasi, edukasi kepada masyarakat di Indonesia. Mungkin dari sisi kuantitatif masih kecil, tetapi kami sangat yakin bahwa multiplier effect sangat besar atas apa yang sudah kita lakukan dalam membantu UMKM. Kami tidak pernah menyerah, kami selalu hadir untuk mendukung UMKM.”
Munas XI PERBARINDO menjadi momentum industri BPR dan BPRS untuk melakukan konsolidasi dalam menghadapi transisi pandemi menuju endemi sekaligus berbagai tantangan ke depan seperti ketidakpastian perekonomian global.
“Terima kasih kepada Bapak Airlangga Hartarto yang telah membuka Munas XI PERBARINDO. Seperti disampaikan Menko Bidang Perekonomian Bapak Airlangga, bahwa BPR dan BPRS berkomitmen untuk terus mendukung UMKM di Tanah Air. Kami berkomitmen untuk meningkatkan penyaluran dana ke UMKM, khususnya di wilayah pelosok dan perdesaan, sehingga dapat berkontribusi dalam pemulihan perekonomian nasional yang terus diupayakan oleh pemerintah,” tuturnya.
Joko mengingatkan bahwa tantangan ke depan terkait dengan ketidakpastian perekonomian global yang disebabkan berbagai hal seperti konflik Rusia-Ukraina, ancaman krisis energi dan tingginya harga minyak, perlu disikapi BPR dan BPRS dengan baik. Menurutnya, agar bisa bertahan dalam menghadapi tantangan tersebut, BPR dan BPRS harus dapat mendorong efisiensi dan memiliki daya saing.
Munas XI PERBARINDO Tahun 2022 memiliki 4 agenda utama. 1) Penetapan dan peninjauan kembali Anggaran Dasar dan Rumah Tangga (AD/ART). 2) Penetapan program umum perhimpunan. 3) Evaluasi Laporan Pertanggungjawaban Dewan Pengurus Pusat (DPP). 4) Pemilihan Ketua Umum DPP dan Penetapan Dewan Pengawas dan Pengurus Harian DPP periode 2022 – 2026.
Baca Juga: Airlangga: Terkendalinya Inflasi Dipengaruhi oleh APBN Sebagai Shock Absorber
Selain UMKM Expo yang diikuti sekitar 50 UMKM binaan BPR dan BPRS anggota PERBARINDO, dalam Munas XI ini juga diadakan Launching 4 Buku PERBARINDO, antara lain: 1) Kepemimpinan Insani: Mentransformasi BPR dengan Hati & Kearifan Lokal, ditulis Ketua Umum PERBARINDO Joko Suyanto. 2) Perempuan Tangguh: Sukses adalah Sebuah Perjalanan, ditulis oleh ratusan perempuan di industri BPR dan BPRS. 3) BPR Bersatu Membangun Negeri: Sejarah dan Perkembangan PERBARINDO. 4) Satu Abad Perjalanan BPR Melayani UMKM: Sejarah BPR di Indonesia.
Adapun, beberapa narasumber dalam Sarasehan Nasional, antara lain Arif Budimanta (Staf Khusus Presiden), Rulli Nuryanto (Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro, Kementerian Koperasi dan UKM), Muhamad Yusron (Direktur Group Likuidasi Bank, Lembaga Penjamin Simpanan/LPS), Aviliani (Pengamat Ekonomi), Nunung Nuryartono (ahli ekonomi dan Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor IPB).