Sonora.ID - Berikut ini akan diulas mengenai arti Istidraj menurut Islam yang diserap dari kosakata berbahasa Arab. Semoga bermanfaat.
Ada banyak sekali istilah dari bahasa Arab yang digunakan dalam percakapan sehari-hari.
Tak perlu diartikan, banyak orang yang sudah tahu dan paham makna dari kalimat
Salah satunya adalah istilah istidraj.
Berikut ulasannya dikutip dari NU Online dan Tribun.
Baca Juga: Arti Mabruk Alfa Mabruk yang Diucapkan Saat Ulang Tahun
Arti Istidraj
Istidraj berasal dari kosa kata bahasa Arab yaitu:
إستدرج- يستدرج- إستدراجا
Istilah ini berakar dari dari درج yang secara bahasa berarti tangga, meningkat, sedikit demi sedikit, tahap demi tahap, ataupun perlahan-lahan.
Adapun secara istilah, istidraj adalah kenikmatan materi yang diberikan kepada seseorang yang secara lahir semakin bertambah, tetapi kenikmatan yang bersifat imaterial semakin dikurangi atau dicabut, dan dia tidak menyadarinya.
Bisa disimpulkan jika istidraj adalah kenikmatan duniawi yang diberikan oleh Allah SWT untuk menjadikan sseorang lalai dan durhaka.
Istilah istidraj terdapat dalam Al Quran surat Al An'am ayat 44:
فَلَمَّا نَسُوْا مَا ذُكِّرُوْا بِهٖ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ اَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍۗ حَتّٰٓى اِذَا فَرِحُوْا بِمَآ اُوْتُوْٓا اَخَذْنٰهُمْ بَغْتَةً فَاِذَا هُمْ مُّبْلِسُوْنَ
Artinya: Maka ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu (kesenangan) untuk mereka. Sehingga ketika mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka secara tiba-tiba, maka ketika itu mereka terdiam putus asa.
Dari ‘Uqbah bin ‘Amir radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا رَأَيْتَ اللهَ تَعَالَى يُعْطِي الْعَبْدَ مِنَ الدُّنْيَا مَا يُحِبُّ وَهُوَ مُقِيمٌ عَلَى مَعَاصِيْهِ فَإِنَّمَا ذَلِكَ مِنهُ اسْتِدْرَاجٌ
“Bila kamu melihat Allah memberi pada hamba dari (perkara) dunia yang diinginkannya, padahal dia terus berada dalam kemaksiatan kepada-Nya, maka (ketahuilah) bahwa hal itu adalah istidraj (jebakan berupa nikmat yang disegerakan) dari Allah.” (HR. Ahmad 4: 145. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini hasan dilihat dari jalur lain).
Baca Juga: Arti Wakafa Billahi Syahida yang Terdapat dalam Surah Al Fath Ayat 28
Dalam Tafsir Al-Azhar Jilid 3, Buya Hamka menjelaskan bahwa istidraj adalah dikeluarkan dari garis lurus kebenaran tanpa disadari.
Allah SWT memperlakukan apa yang dia kehendaki, dibukakan segala pintu kesenangan, hingga orang tersebut lupa diri.
Orang-orang yang diberi istidraj akan dibiarkan Allah SWT dalam kemaksiatan hingga tersesat sangat jauh. Seakan-akan Allah membiarkan orang tersebut terus bersalah dan berdosa.
Hal ini akan terus berlanjut hingga Allah SWT mencabut segala kesenangan dalam hidup sehingga membuatnya terlambat menyesal.
Ciri-ciri Istidraj
Jika seseorang jarang ibadah, namun pekerjaan dan rezekinya sangat lancar, bisa jadi itu merupakan bentuk istidraj dari Allah SWT.
Bisa jadi segala kemudahan yang diberikan merupakan ujian dari Allah SWT.
Ciri lainnya dari istidraj adalah seseorang merasa tenang dan tentram, yaitu perasaan merasa baik-baik saja dan tidak bersalah atas kenikmatan yang Allah SWT berikan, sehingga tidak mengerjakan ibadah kepada Nya.
Istidraj dapat terjadi pada siapa saja, baik orang ahli biasa hingga ahli ibadah.
Pada umumnya istidraj diberikan kepada orang-orang yang mati hatinya. Mereka adalah orang yang tidak merasa bersedih atas ketaatan yang ditinggalkan dan tidak menyesal atas kemaksiatan yang terus dilakukan.
Demikian arti istidraj menurut Islam dan ciri-cirinya.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.