Sonora.ID – Kerajaan Majapahit dahulu kala dikenal sebagai kerajaan hidup terbesar dan terkuat di tanah Jawa.
Kekuasaan kerajaan ini konon katanya terbentang dari Jawa, Sumatra, Semenanjung Malaya, Kalimantan, Filipina, Sulawesi, Papua, dan lainnya.
Kerajaan Majapahit semula mencapai masa kejayaan di bawah pemerintahan Hayam Wuruk.
Bisa dibilang, kala itu, kerajaan Majapahit mengalami masa gemilang bahkan sempat menjadi bukti sejarah dari puncak kemajuan peradaban masyarakat Jawa.
Meski kerajaan besar, pada akhirnya kerjaan Majapahit runtuh setelah lebih dari dua abad berkuasa.
Baca Juga: 8 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya, Bukti Kejayaan di Masa Kekuasaannya
Melemahnya kekuasaan Majapahit terjadi setelah meninggalnya Raja Hayam Wuruk pada 1389 dan juga kematian Gajah Mada pada 1364.
Sementara runtuhnya Kerajaan Majapahit terjadi pada tahun 1400 Saka atau 1478 Masehi.
Lantas apa saja penyebab runtuhnya kerajaan Majapahit? Mari kita bahas selengkapnya di bawah ini.
Meninggalnya Gajah Mada
penyebab runtuhnya kerajaan Majapahit yang pertama adalah meninggalkan Gajah Mada, siapa itu Gajah Mada?
Gajah Mada merupakan mahapatih yang memiliki peran penting dalam kejayaan dan perluasan wilayah Kerajaan Majapahit.
Melalui Sumpah Palapa, Gajah Mada berjanji akan membawa Kerajaan Majapahit menguasai seluruh wilayah Nusantara.
Namun, ketika Majapahit sedang dalam masa kejayaannya, Gajah Mada perlahan mundur dari pemerintahan setelah peristiwa Perang Bubat pada 1357.
Setelah kematian Gajah Mada pada 1364, posisi mahapatih kemudian diteruskan oleh Gajah Enggon.
Gajah Enggon sebelumnya merupakan bawahan Gajah Mada ketika bertugas sebagai pasukan Bhayangkara Majapahit.
Sebagai pengganti Gajah Mada, Gajah Enggon dianggap kurang cakap dalam menjalankan pemerintahan hingga mengakibatkan kerajaan mengalami kemerosotan.
Meninggalnya Hayam Wuruk
Kerajaan Majapahit mencapai puncak kejayaannya ketika diperintah oleh Raja Hayam Wuruk, yang didampingi oleh Gajah Mada.
Sekitar 25 tahun setelah kematian Gajah Mada, Raja Hayam Wuruk meninggal pada 1389.
Meninggalnya Hayam Wuruk menjadi awal dari runtuhnya eksistensi dan kekuasaan Kerajaan Majapahit.
Setelah meninggalnya Hayam Wuruk, internal pemerintahan Kerajaan Majapahit mengalami gejolak yang disebabkan oleh perebutan kekuasaan.
Baca Juga: 7 Kerajaan Islam Tertua di Indonesia, Lenkap dengan Sejarahnya
Perebutan takhta
Setelah kematian Hayam Wuruk, internal Majapahit mengalami gejolak akibat adanya perebutan kekuasaan atas jabatan raja.
Adapun perebutan kekuasaan atas takhta kerajaan ini melibatkan Bhre Wirabhumi, yang merupakan anak dari selir Hayam Wuruk, melawan Wikramawardhana, menantu Hayam Wuruk.
Konflik perebutan kekuasaan atas takhta kerajaan ini pada akhirnya menimbulkan perpecahan dalam keluarga dan bangsawan Majapahit.
Perang Paregreg
Perpecahan dalam keluarga kerajaan semakin membesar hingga menjadi perang saudara.
Bhre Wirabhumi dan Wikramawardhana pada akhirnya berebut kekuasaan dengan cara peperangan, yang kemudian dikenal dengan nama Perang Paregreg.
Perang Paregreg, yang berlangsung antara 1404-1406, memberi dampak signifikan dalam melemahkan Kerajaan Majapahit, karena banyak merugikan secara ekonomi, sosial, dan politik.
Berdirinya Kerajaan Demak
Munculnya Kerajaan Demak yang dipimpin oleh Raden Patah juga menjadi salah satu penyebab runtuhnya Kerajaan Majapahit.
Raden Patah merupakan anak dari Raja Brawijaya V (1474-1498) dari ibu berdarah Tionghoa bernama, Siu Ban Ci.
Serangan Kerajaan Demak terhadap Majapahit pada 1518 dilakukan pasukan yang dipimpin oleh Pati Unus, raja kedua Demak setelah Raden Patah.
Kemudian, pada 1527, Kerajaan Demak yang saat itu dipimpin oleh Sultan Trenggono menyerang Majapahit lagi.
Serangan inilah yang kemudian meruntuhkan eksistensi Kerajaan Majapahit, yang sebelumnya sempat menjadi kerajaan terbesar di Nusantara.
Baca Juga: 7 Ratu Kerajaan Paling Berkuasa dan Terkenal di Dunia! Salah Satunya Ratu Elizabeth II
Ekspansi Tiongkok
Munculnya kekuatan baru dari Timur, yakni ekspansi Tiongkok di bawah Dinasti Ming, turut melemahkan Kerajaan Majapahit.
Saat itu, perdagangan rempah-rempah yang pesat di daerah kekuasaan Majapahit tidak diimbangi dengan kekuatan pengaruh Kerajaan Majapahit.
Hal ini mendorong Dinasti Ming semakin memperkuat hubungan dagang dan politik dengan orang-orang di pelabuhan Nusantara.
Bangkitnya Malaka
Malaka saat itu menjadi jalur perdagangan rempah-rempah dari Maluku ke India dan wilayah lainnya.
Namun, seiring hubungannya yang dekat dengan Dinasti Ming, membuat jalur pelayaran Selat Malaka sulut disentuh oleh Majapahit.
Pengaruh Islam
Penyebab runtuhnya Majapahit selanjutnya ialah karena pengaruh Agama Islam. Islam mulai menyusup ke dalam lingkungan Kerajaan Majapahit yang berlandaskan Hindu.
Rapuhnya Kerajaan Majapahit dari dalam sendiri, yaitu dengan adanya pertentangan antar anggota keluarga, maka pengaruh Islam tersebut lebih mudah masuk ke dalam lingkungan kerajaan.
Dengan demikian hal ini secara tidak langsung mempercepat mundumya Kerajaan Majapahit.
Baca Juga: Kerajaan Islam Pertama di Pulau Jawa, Apakah Kamu Sudah Tahu?