Percuma saja aku memiliki adik yang bertubuh besar, bahkan untuk mengangkat pot bunga ini saja kau tidak bisa diharapkan.
Apa kau tidak memiliki baju yang lain? Tiap kali kita pergi kau selalu mengenakan kostum yang sama.
Kau terlalu panas sampai memerlukan air es untuk disiram ke kepala kau.
Matamu buta, ya? Barang sebesar ini kau tidak dapat melihatnya. Ah, yang benar saja, kau mungkin harus memakai kaca pembesar.
Kamu kebanyakan makan cabai, ya? Mulutmu pedas sekali.
Kurang banyak makanan kau ambil, selapar itu kah?
5. Majas Innuendo
Terakhir ada majas innuendo yang merupakan majas yang digunakan untuk menyindir seseorang dengan cara mengecilkan suatu fakta.
Fakta yang dimaksud ini adalah fakta tengah yang ditakuti oleh orang yang akan disindir.
Contoh:
Kau tak usah takut. Anggap saja penonton yang ada di sana seperti rumput-rumput yang bergoyang diterpa angin.
Kamu bisa berhenti untuk bersikap seolah-olah ingin mati. Kamu mungkin hanya gagal menjadi juara di kejuaraan, bukan berarti kamu kehilangan separuh nyawamu.
Ayo, jangan terus menangis tentang hal itu. Bocah bodoh itu tidak pantas ditangisi oleh gadis sepertimu.
Jangan takut, nak. Rasa sakit ketika disunat hanyalah kasus digigit semut.
Kau tak perlu khawatir tidak diterima di universitas yang kau tuju. Lagian, kau hanya ditolak oleh satu universitas, bukan ditolak oleh seluruh alam semesta.
Saya tidak mengerti mengapa Anda begitu iri padanya. Setelah semua, biasanya hanya terlihat bagus. Otaknya belum tentu lebih pintar dari Anda.