“Merasa useless, jadi beban keluarga, kemudian jadi marah. Merasa seperti tidak dimengerti oleh keluarga,” sambung Dokter Evodia.
Dalam kesempatan tersebut, pihaknya menegaskan bahwa penting bagi keluarga atau perawat yang merawat pasien stroke untuk tidak melihat pasien sebagai sosoknya yang dulu, tetapi lihat sebagai sosoknya yang sekarang.
“Bahwa kalau orang sudah menderita stroke, jangan lihat dia seperti dia yang dulu, dia itu sudah berubah dengan segala keterbatasan yang ada. Maka, perlakukan dia seperti ‘orang baru’ begitu,” tegasnya.
Meski demikian, stroke ini masih bisa disembuhkan atau menjadi pulih, tetapi memang bergantung dengan teritori, keparahan, hingga waktu penanganannya.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.
Baca Juga: 2 Jenis Stroke yang Kerap Diderita Masyarakat Indonesia, Kenali Penyebabnya!