Jika ini yang terjadi, harus segera diinformasikan kepada dokter. Utamanya, jika ketuban pecah pada usia kehamilan muda, bisa berarti kondisi darurat.
Deteksi pertama kali ibu hamil kekurangan air ketuban biasanya terlihat dari tubuhnya.
Baca Juga: Bumil Merapat! Ini 4 Tipe Orang yang Wajib Dihindari Selama Kehamilan
Meski ukuran perut ibu hamil secara alami berbeda-beda, perut yang terlalu kecil dan tidak berkembang seperti seharusnya bisa menjadi ciri ciri-ciri air ketuban berkurang atau oligohidramnios.
Oligohidramnion adalah salah satu masalah kehamilan yang ditandai dengan kurangnya jumlah air ketuban.
Situasi air ketuban ini bisa terjadi karena terjadi penurunan cairan amnion yang mengelilingi janin di dalam rahim.
Kondisi air ketuban yang terlalu sedikit memang bisa terjadi saat menjalani masa-masa kehamilan.
Kondisi ini bisa terjadi kapan saja selama kehamilan, namun paling sering pada trimester ketiga. Pada 2 minggu sebelum hari perkiraan lahir, ada kemungkinan mengalami kekurangan air ketuban.
Tak hanya itu, sekitar 12% kehamilan yang berusia di atas 41 tahun juga dapat mengalami komplikasi karena oligohidramnios.
Baca Juga: Dinda Hauw Keguguran Anak Kembar, 5 Fase Berduka yang Dihadapi Wanita