Sonora.ID – Air ketuban adalah cairan pelindung bagi janin yang berada di dalam rahim dan kantung ketuban selama masa kehamilan.
Air ketuban ini sendiri berfungsi untuk menunjang perkembangan organ janin, serta menjaga stabilnya suhu di dalam rahim agar janin merasa nyaman dan bebas bergerak di dalam rahim.
Namun fungsi tersebut baru bisa dirasakan oleh janin ketika volume atau kapasitas air ketuban itu sendiri sudah mencukupi.
Oleh karena itu, sangat penting bagi Bumil untuk memastikan kondisi air ketuban, tidak kurang maupun tidak berlebihan.
Idealnya, volume air ketuban pada usia kehamilan 12 minggu adalah sekitar 60 milliliter (mL).
Baca Juga: 3 Manfaat Kurma Muda untuk Promil, Para Pejuang Garis Biru Wajib Coba!
Seiring dengan perkembangan janin, volume air ketuban juga akan terus meningkat sampai usia kehamilan mencapai 34-38 minggu. Setelah itu, jumlahnya akan menurun.
Kendati demikian, tidak semua ibu hamil memiliki volume air ketuban yang normal selama kehamilannya.
Banyak Ibu hamil yang tidak mengetahui ciri-ciri air ketuban berkurang yang bisa berbahaya bagi pertumbuhan janin.
Supaya bisa cepat mendapatkan penanganan profesional. Berikut ciri-ciri air ketuban berkurang yang Bumi wajib ketahui.
Selain mengetahui ciri-ciri air ketuban berkurang, Bumil juga harus waspada jika air ketuban merembes terus-menerus.
Jika ini yang terjadi, harus segera diinformasikan kepada dokter. Utamanya, jika ketuban pecah pada usia kehamilan muda, bisa berarti kondisi darurat.
Deteksi pertama kali ibu hamil kekurangan air ketuban biasanya terlihat dari tubuhnya.
Baca Juga: Bumil Merapat! Ini 4 Tipe Orang yang Wajib Dihindari Selama Kehamilan
Meski ukuran perut ibu hamil secara alami berbeda-beda, perut yang terlalu kecil dan tidak berkembang seperti seharusnya bisa menjadi ciri ciri-ciri air ketuban berkurang atau oligohidramnios.
Oligohidramnion adalah salah satu masalah kehamilan yang ditandai dengan kurangnya jumlah air ketuban.
Situasi air ketuban ini bisa terjadi karena terjadi penurunan cairan amnion yang mengelilingi janin di dalam rahim.
Kondisi air ketuban yang terlalu sedikit memang bisa terjadi saat menjalani masa-masa kehamilan.
Kondisi ini bisa terjadi kapan saja selama kehamilan, namun paling sering pada trimester ketiga. Pada 2 minggu sebelum hari perkiraan lahir, ada kemungkinan mengalami kekurangan air ketuban.
Tak hanya itu, sekitar 12% kehamilan yang berusia di atas 41 tahun juga dapat mengalami komplikasi karena oligohidramnios.
Baca Juga: Dinda Hauw Keguguran Anak Kembar, 5 Fase Berduka yang Dihadapi Wanita