Sonora.ID - Berikut ulasan selengkapnya mengenai "Tembung Andhahan: Pengertian, Macam-Macam, dan Contoh-contohnya".
Apakah yang dimaksud dengan Tembung Andhahan?
Kali ini pada artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai Tembung Andhahan.
Tembung Andhahan sendiri merupakan sebuah tembung sing eus owah saka linggane amarga kawuwuhi imbuhan, utawa tembung lingga kang wus dirimbang.
Jika diartikan dalam Bahasa Indonesia bermakana sebuah kata yang telah diubah dari bentuk awal atau asli karena mendapatkan kata imbuhan.
Maka secara ringkas tembung andhahan merupakan kata dasar yang telah diberikan imbuhan.
Berikut beberapa Macam-Macam Variasi Imbuhan pada Tembung Andhahan pada bahasa Jawa yang bisa Anda ketahui:
Baca Juga: 3 Contoh Teks Narasi Bahasa Jawa, Lengkap dengan Urutan Menulisnya
1. Ater-Ater (Awalan)
Pada jenis ini kata dasar akan mendapatkan imbuhan berupa variasi ater-ater hingga menjadi kata baru.
Adapun jenis imbuhan kata ater-ater adalah seperti “a,”, “an”, “any”, “ang”, “dak”, “ma”, “ka”, “sa”, dan lain sebagainya.
Contoh:
Am + laku = Mlaku
An + nangis = Nangis
Any + sandhing = Nyandhing
Ang + gendhong = Nggendhong
Ke + sandung = Kesandung
Di + gawa = Digawa
Dak + cekel = Dakcekel
"Ater-ater terletak di awal kata yang mengubah cara pengucapan kata."
2. Seselan (Sisipan)
Kalau imbuhan sebelumnya terletak di awal kata, imbuhan seselan terletak di tengah kata.
Variasi seselan dalam tembung andhahan terdiri atas “um”, “in”, “el”, dan “er”.
Contoh:
Guyu + um = Gumuyu
Tangis + in = Tinangis
Serat + in = Sinerat
Titis + er = Teritis
Kuban + el = Keluban
“Terdapat empat variasi tembung andhahan, yaitu ater-ater, seselan, panambang, dan gabungan.”
3. Panambang (Akhiran)
Nah, kalau imbuhan yang terletak di akhir kata disebut dengan wuwuhan penambang, Adjarian.
Terdapat beberapa wujud panambang, yaitu “i”, “en”, “a”, “ake”, dan “e”.
Contoh:
Jupuk + en = Jupuken
Teka + i = Tekani
Jupuk + ake = Jupukake
Bulik + e = Bulike
Gawa + a = Gawaa
"wuwuhan penambang adalah imbuhan yang terletak di akhir kata."
Baca Juga: Contoh Teks Pranatacara Bahasa Jawa untuk Acara Pertemuan RT
4. Gabungan
Terakhir adalah wuwuhan gabungan atau imbuhan gabungan.
Sesuai dengan namanya, imbuhan satu ini merupakan gabungan dari lebih dari satu imbuhan, misalnya ater-ater dengan panambang.
Contohnya:
Di + jupuk + ake = Dijupuake
An + tulis + ake = Nulisake
Am + buwang + I = Mbuwangi
Di + gawa + ake = Digawaake
Nah, itulah pengertian dan macam-macam tembung andhahan dalam bahasa Jawa, Adjarian.
Baca Juga: 25+ Kata Kata Lucu Bahasa Jawa dan Artinya Paling Menghibur
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.