Artinya, “Masuk juga dalam sunah muakkad, perkara yang dilestarikan oleh Nabi dan tidak ditinggalkan kecuali sekali dua kali untuk menunjukan bahwa amalan itu tidak wajib. Contohnya seperti kumur-kumur ketika berwudhu, menghirup air ketika wudhu, dan shalat dua rakaat sebelum subuh. Sunah ini dinamakan sunah muakkadah atau sunatul huda.”
ومندوب غير مؤكد هو الذي لم يواظب عليه النبي وإنما فعله في بعض الأحيان وتركه في بعض الآخر، وذلك مثل: صلاة لأربع ركعات فبل العشاء، وصوم يوم الإثنين والخميس من كلّ أسبوع وغير ذلك
Artinya, “Sunah yang tidak muakkad adalah amalan yang nabi tidak selalu nabi laksanakan tiap saat, namun kadang-kadang melaksanakannya, kadang-kadang juga meninggalkannya. Contohnya shalat qabliyyah isya empat rakaat, puasa senin Kamis di setiap minggunya dan lain-lain,” (Lihat Tsuroya Mahmud Abdul Fattah [Muhadharat fi Ushulil Fiqih], halaman 82-83).
Contoh Ibadah Yang Tergolong Sunnah Muakkad
Berikut beberapa contoh ibadah Sunnah Muakkad yang dilansir dari laman NU online:
1. Shalat Sunnah Rawatib Muakkad
Sunnah muakkad artinya menyempurnakan ibadah salat rafdhu. Untuk shalat sunnah rawatib muakkad meliputi:
- Dua rakaat sebelum melaksanakan sholat subuh (qabliyah)
- Dua rakaat sebelum melaksanakan sholat dzuhur (qabliyah)