Sonora.ID - Berikut ulasan selengkapnya mengenai "Pengertian Sunnah Muakkad dan Contohnya".
Sunnah merupakan sebuah hukum yang memiliki nilai apabila dikerjakan mendapat pahala namun jika ditinggalkan tidak mendapat dosa.
Menurut ulama hanafiyah, Sunnah dibagi menjadi dua macam yakni sunnah muakkad dan sunnah ghoiru muakkad.
Sunnah muakkad dianggap sebagai cara untuk menyempurnakan ibadah.
Sunnah muakkad diartikan sebagai sebuah tindakan atau amalan yang dianjurkan untuk dikerjakan karena tidak pernah ditinggalkan Rasullah SAW.
Amalan sunnah muakkad sebagaimana yang diterangkan dalam ilmu ushul fiqih adalah:
وهو الذي يكون فعله مكملا ومتمما للواجبات الدينية كالأذان والإقامة والصلاة المفروضة في جماعة
Artinya, “Yaitu adalah Sunnah yang dilakukan untuk melengkapi dan menyempurnakan kewajiban agama seperti azan, iqamat, dan shalat fardhu berjamaah.”
ويدخل في هذا القسم أيضا، وما واظب النبي على فعله، ولم يتركه إلا مرّة او مرّتين للدلالة على أنه غير لازم وذلك مثل: المضمضة و الإستنشاق في الوضوء وصلاة ركعتين قبل صلاة الفجر، ويسمّى هذا القسم بالسنة المؤكّدة أو سنة الهدى
Artinya, “Masuk juga dalam sunah muakkad, perkara yang dilestarikan oleh Nabi dan tidak ditinggalkan kecuali sekali dua kali untuk menunjukan bahwa amalan itu tidak wajib. Contohnya seperti kumur-kumur ketika berwudhu, menghirup air ketika wudhu, dan shalat dua rakaat sebelum subuh. Sunah ini dinamakan sunah muakkadah atau sunatul huda.”
ومندوب غير مؤكد هو الذي لم يواظب عليه النبي وإنما فعله في بعض الأحيان وتركه في بعض الآخر، وذلك مثل: صلاة لأربع ركعات فبل العشاء، وصوم يوم الإثنين والخميس من كلّ أسبوع وغير ذلك
Artinya, “Sunah yang tidak muakkad adalah amalan yang nabi tidak selalu nabi laksanakan tiap saat, namun kadang-kadang melaksanakannya, kadang-kadang juga meninggalkannya. Contohnya shalat qabliyyah isya empat rakaat, puasa senin Kamis di setiap minggunya dan lain-lain,” (Lihat Tsuroya Mahmud Abdul Fattah [Muhadharat fi Ushulil Fiqih], halaman 82-83).
Contoh Ibadah Yang Tergolong Sunnah Muakkad
Berikut beberapa contoh ibadah Sunnah Muakkad yang dilansir dari laman NU online:
1. Shalat Sunnah Rawatib Muakkad
Sunnah muakkad artinya menyempurnakan ibadah salat rafdhu. Untuk shalat sunnah rawatib muakkad meliputi:
- Dua rakaat sebelum melaksanakan sholat subuh (qabliyah)
- Dua rakaat sebelum melaksanakan sholat dzuhur (qabliyah)
- Dua rakaat sesudah melaksanakan sholat dzuhur (ba’diyah)
- Dua rakaat sesudah melaksanakan sholat maghrib (ba’diyah)
- Dua rakaat sesudah melaksanakan sholat isya (ba’diyah)
2. Salat Sunnah Malam
Sunnah muakkad artinya mengerjakan sholat malam yang hukum melaksanakannya menjadi sunnah muakkad, yaitu:
- Salat Witir
- Salat Tahajud
- Salat Tarawih di bulan Ramadhan
- Salat Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha
3. Salat Tahiyatul Masjid
Salat tahiyatul masjid adalah salat sunnah dua rakaat yang dikerjakan ketika seseorang baru memasuki masjid.
4. Salat Dhuha
Salat Dhuha adalah salat sunnah yang dikerjakan seseorang ketika memasuki waktu dhuha. Waktu dhua yaitu yaitu sekitar pukul 8-10 pagi.
Jumlah rakaat nya 2-4 rakaat. Salat ini memiliki keutamaan yaitu mengganti seluruh dzikir.
Ketentuan Melaksanakan Salat Sunnah Muakkad
Adapun ketentuan melaksanakan salat sunnah muakkad adalah sebagai berikut:
- Dikerjakan tidak mendahului adzan dan iqomah, kecuali shalat sunnah rawatib muakkad.
- Dilaksanakan sendirian (munfarid), kecuali salat dua hari raya
- Diawali dengan niat sesuai dengan jenis salatnya
- Dilaksanakan dua rakaat dengan satu salam
- Melaksanakan salat sunnah di tempat yang berbeda dari salat wajib
- Bacaan dilafalkan dengan berbisik
Nah itu tadi contoh dan juga pengertian dari Sunnah Muakkad yang perlu Anda ketahuu.
Harapnnya dengan mengetahui hukum sunnah Muakad Anda lebih tau ibadah-ibadah apa yang harus dijalankan untuk menumpuk ladang pahala.
Baca Juga: Doa Pembuka Majelis Sesuai Sunnah: Lengkap Arab, Latin, dan Artinya
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.