Meskipun terbuat dari bahan lateks yang aman digunakan, kondom tetap dapat menimbulkan reaksi kulit tertentu.
Bagian kulit yang tidak terkena kondom lebih mungkin terkena reaksi kulit, seperti gatal-gatal, kudis, bahkan sampai herpes.
2. Alergi Lateks
Berikutnya, kondom juga dapat menimbulkan alergi lateks pada beberapa kondisi kulit yang cukup sensitif.
American Academy of Allergy menemukan beberapa kasus alergi lateks akibat kondom yang menimbulkan reaksi bersin, gatal-gatal, kemerahan, pusing, bahkan sampai timbul reaksi bengkak pada kulit yang terlapisi alat kontrasepsi tersebut.
Baca Juga: 7 Bentuk Puting Payudara yang Jarang Diketahui Oleh Wanita
Jika Anda pernah mengalami reaksi alergi ini, maka segera ganti dan gunakan kondom berbahan sintetis agar lebih aman.
3. Sensitivitas Berkurang saat Berhubungan Seks
Kondom yang dibuat dari lateks sudah pasti akan membuat lapisan area penis menjadi lebih tebal, sehingga sensitivitas pun menjadi berkurang saat berhubungan seks.
Namun, efek samping ini tidak perlu begitu dibuat pusing karena sudah banyak beredar kondom dengan lapisan lebih tipis.
Penggunaan kondom yang lebih tipis ini pun tidak akan mengganggu sensitivitas saat Anda berhubungan seksual dengan pasangan.
4. Risiko Kehamilan
Meskipun alat kontrasepsi ini dibuat untuk melindungi pasangan dari kehamilan, risiko tersebut tetap saja ada saat berhubungan seks menggunakan kondom.
Ada banyak sekali ditemui kasus kondom bocor akibat penggunaan yang salah, sehingga menyebabkan air mani keluar dan membuahi sel telur di dalam vagina.
Tidak hanya penggunaan yang salah, ukuran kondom yang tidak sesuai juga menyebabkan penggunaan alat kontrasepsi tersebut menjadi tidak efektif.
Itulah ulasan lengkap terkait 7 manfaat kondom dan efek samping dari alat kontrasepsi tersebut; tetap gunakan kondom jika ingin aman dari PMS dan risiko kehamilan.
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul, "Mengenal Kondom, Fungsi, Efek Samping, dan Cara Pakai yang Benar,".
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.