Gepeng & Anjal di Banjarmasin, Siap-Siap Ditampung ke Shelter

2 November 2022 11:34 WIB
Gepeng Hingga Anjal Tak Terbendung, Pemko Banjarmasin Bakal Bentuk Tim Khusus
Gepeng Hingga Anjal Tak Terbendung, Pemko Banjarmasin Bakal Bentuk Tim Khusus ( Smart FM / Jumahuddin)

Banjarmasin, Sonora.ID - Persoalan Gelandangan dan Pengemis (Gepeng) serta Anak Jalanan (Anjal), diakui Pemko Banjarmasin masih belum teratasi dengan baik.

Terbukti, masih banyak didapati keberadaan gepeng maupun anjal di beberapa perempatan jalan.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Banjarmasin, Dolly Syahbana mengaku sudah memikirkan solusinya. Yakni dengan membuat shelter penampungan.

Lokasinya, ada di kawasan Jalan Lingkar Selatan, atau masih satu kompleks dengan lokasi gedung Rumah Singgah Baiman.

"Di situ, lahan dinsos masih luas. Tahun depan, selter penampungan itu kami bangun," ujarnya, kepada Smart FM Banjarmasin.

Ia menjelaskan, di lokasi itu nantinya ada tiga shelter yang dibangun. Pendanaannya berasal dari APBD Kota Banjarmasin, sekitar Rp3,3 miliar.

Adapun peruntukannya bagi gepeng, anjal, lansia terlantar, dan disabilitas terlantar.

"Memang belum dianggarkan. Tapi sudah kami masukkan dalam usulan," tekannya

Ia menambahkan, selain ditampung di shelter, gepeng maupun anjal nantinya juga akan diberikan pelatihan. Sehingga yang tidak produktif, diupayakan untuk menjadi produktif. Termasuk lansia.

"Kami juga bekerja sama dengan dinas terkait. Seperti Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Banjarmasin, dan lainnya," ungkapnya.

Baca Juga: Populasinya Berkurang, Bagaimana Pemprov Kalsel Pertahankan Kelapa?

Contoh, memberikan pelatihan kepada pengamen, hingga menentukan koordinatornya.

"Mereka diperbolehkan mengeman, tapi di tempat-tempat tertentu. Tapi tentu tak boleh mengganggu pengguna jalan. Lalu, misalnya mengamen di rumah makan, jangan mengganggu pengunjung," pesannya.

"Untuk data sementara, lansia terlantar yang kami data itu datanya ada sekitar 2.000-an. Itu belum termasuk jumlah gepeng," tambahnya lagi.

Kendati demikian, Dolly menekankan bahwa sebenarnya gepeng yang ada di jalanan Kota Banjarmasin, sudah termasuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Namun karena dipicu faktor ekonomi, mereka masih menjadi pengemis di jalanan. 

"Nanti akan kami rembukkan kembali bersama instansi terkait bagaimana penanganannya," janjinya.

Baca Juga: Nelayan Kalsel Serukan Jaga Kondusifitas Perairan

PenulisJumahudin
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
Persoalan Gelandangan dan Pengamen (Gepeng) serta Anak Jalanan (Anjal), diakui Pemko Banjarmasin masih belum teratasi dengan baik.