Benjolan ini keluar dari kulit dan biasanya berwarna merah. Pustula sering memiliki mata kuning atau putih di atasnya.
Kamu dapat menggunakan benzoil peroksida dan juga retinoid untuk mengobati jerawat pustula.
5. Nodul
Nodul terjadi ketika pori-pori tersumbat kemudian bengkak menahan iritasi dan tumbuh besar. Tidak seperti pustula dan papula, nodul lebih dalam di bawah kulit.
Dikarenakan nodul sangat dalam di dalam kulit, kamu biasanya tidak dapat merawatnya di rumah. Obat resep diperlukan untuk membantu membersihkannya.
Dokter kulit kemungkinan akan meresepkan obat oral isotretinoin yang terbuat dari vitamin A guna mengurangi ukuran kelenjar minyak di dalam pori-pori.
6. Cyst
Cyst dapat berkembang ketika pori-pori tersumbat oleh kombinasi bakteri, sebum, dan sel kulit mati. Penyumbatan terjadi di dalam kulit dan lebih jauh lagi di bawah permukaan daripada nodul.
Benjolan besar berwarna merah atau putih ini seringkali terasa nyeri saat disentuh. Cyst adalah bentuk jerawat terbesar yang pembentukannya biasanya disebabkan oleh infeksi yang parah.
Jenis jerawat ini juga yang paling mungkin meninggalkan bekas. Obat resep isotretinoin biasanya digunakan untuk mengobati jerawat cyst.
Dalam kasus yang parah, dokter kulit mungkin saja dapat mengangkat cyst melalui pembedahan.
Baca Juga: 3 Perbedaan Jerawat Tanda Hamil dan Haid, Wanita Harus Tahu!
7. Jerawat conglobata
Jerawat conglobata adalah salah satu bentuk jerawat yang paling parah. Jerawat ini melibatkan banyak nodul meradang yang terhubung di bawah kulit ke nodul lain.
Conglobata dapat terjadi leher, dada, lengan, dan bokong yang akhirnya sering meninggalkan bekas.
Jerawat jenis ini lebih sering terjadi pada pria dan terkadang disebabkan oleh penggunaan steroid atau testosteron, sehingga lebih baik dibawa ke dokter kulit.
Demikian jenis jerawat dan cara mengatasinya. Semoga bermanfaat!
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.