Sonora.ID - Berdasarkan buku Be Smart Bahasa Indonesia, unsur-unsur yang terkandung dalam sebuah karya prosa seperti novel dibagi menjadi dua bagian, yakni unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.
Unsur intrinsik merupakan unsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Sementara itu, unsur ekstrinsik adalah unsur di luar karya sastra, namun sangat berpengaruh terhadap karya sastra.
Nah, dalam pembahasan kali ini kita akan terlebih dahulu membahas secara detail mengenai unsur intrinsik novel.
Apa saja sih yang masuk dalam kategori unsur intrinsik pada sebuah karya sastra ini? Anda dapat mengetahuinya melalui ulasan lengkapnya berikut ini.
Baca Juga: 5 Contoh Teks Ulasan Novel Lengkap dengan Penjelasan Strukturnya
1. Tema
Tema merupakan pokok permasalahan sebuah cerita. Tema juga dapat diartikan sebagai makna cerita, gagasan sentral atau dasar cerita.
Secara umum tema ini biasanya dibagi menjadi beberapa jenis, yakni tema jasmaniah, tema organik, tema sosial, tema egoik, dan tema ketuhanan.
2. Latar atau Setting
Unsur yang kedua adalah latar atau setting.
Latar adalah tempat, waktu, keadaan yang melatari berbagai peristiwa dalam sebuah cerita.
3. Sudut Pandang
Selanjutnya, ada unsur sudut pandang atau cara pengarang mengambil posisi dalam cerita. Sudut pandang ini dibagi menjadi empat jenis, yakni sebagai berikut.
a. Sudut Pandang First Person-Central atau Akuan-Sertaan
Dalam sudut pandang ini tokoh sentral adalah pengarang yang secara langsung terlibat di dalam cerita.
Biasanya, ditandai dengan penggunaan tokoh ‘aku’ atau ‘saya.’
b. Sudut Pandang First Person Peripheral atau Akuan-Taksertaan
Dalam sudut pandang ini tokoh ‘aku’ biasanya hanya menjadi pembantu atau pengantar tokoh lain yang lebih penting.
Pencerita pada umumnya hanya muncul di awal atau akhir cerita.
c. Sudut Pandang Third Person-Omniscient atau Diaan-Maha Tahu
Dengan sudut pandang ini posisi pengarang berada di luar cerita.
Pengarang hanya akan menjadi seorang pengamat yang maha tahu, bahkan mampu berdialog langsung dengan pembaca.
d. Sudut Pandang Third Person-Limited atau Diaan Terbatas.
Pengarang menggunakan orang ketiga sebagai pencerita yang terbatas hak berceritanya.
Pengarang hanya akan menceritakan hal yang dialami oleh tokoh yang dijadikan tumpuan cerita.
Baca Juga: 15 Aplikasi Baca Novel Gratis: Cocok Buat Kamu yang Gila Baca
4. Alur
Alur merupakan jalinan peristiwa dalam sebuah cerita yang memiliki hubungan sebab akibat.
Alur ini terdiri dari tiga tahapan, yakni tahap perkenalan, pertikaian atau konflik, dan tahap penyelesaian atau ending.
Biasanya, pengarang akan menggunakan alur maju (konvensional) atau alur mundur dengan teknik kilas (konversional).
5. Tokoh dan Penokohan
Ditinjau dari segi keterlibatannya tokoh dalam sebuah cerita dibagi menjadi dua jenis, yaitu tokoh sentral atau utama dan tokoh periferal atau tokoh tambahan.
6. Gaya Bahasa
Gaya bahasa merupakan teknik pengolahan bahasa oleh pengarang sebagai upaya untuk menghasilkan karya sastra yang hidup dan indah.
Pengolahan bahasa ini harus didukung dengan pemilihan kata atau diksi yang tepat.
7. Amanat
Unsur intrinsik yang terakhir adalah amanat.
Amanat merupakan pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui cerita yang dibuat.
Amanat ini pun biasanya bersifat implisit sehingga para pembaca akan memahami pesan tersebut jika sudah membaca keseluruhan isi cerita.
Baca Juga: 10 Contoh Teks Editorial Tentang Kesehatan Singkat dan Strukturnya
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.