Sonora.ID - Kadar gula darah, tekanan darah, dan kolesterol yang tinggi adalah penyakit yang banyak dialami oleh masyarakat saat ini, termasuk di Indonesia.
Bahkan, ada beberapa negara yang juga menganggap tiga penyakit sebagai penyebab kematian nomor satu untuk wanita dan pria.
Menurut Cleveland Clinic yang dilansir dari Kompas.com (31/10/2022), kadar gula darah yang tinggi dapat terjadi saat gula dalam darah mengalami peningkatan yang diakibatkan tubuh kekurangan insulin.
Di mana, hal ini juga bisa memunculkan beberapa masalah kesehatan yang cukup serius, seperti dari jantung, masalah penglihatan, dan gejala lainnya.
Begitupun, sama halnya dengan tekanan darah tinggi. Di mana, tekanan darah tinggi juga perlu diwaspadai. Pasalnya, orang yang memiliki risiko atau sudah didiagnosis mengalami tekanan darah tinggi (hipertensi) sebaiknya bisa menjaga kesehatan.
Hal ini, bertujuan untuk terhindar dari komplikasi penyakit ginjal, penyakit jantung, serta stroke yang diakibatkan oleh tekanan darah tinggi.
Selain itu, tekanan darah tinggi juga memiliki risiko dalam menyebabkan kerusakan saraf retina yang berakibat pada gangguan penglihatan, penyakit pembuluh darah tepi, serta gangguan serebral (otak).
Jadi, untuk kamu yang mengalami hal-hal tersebut, maka kamu bisa mengikuti langkah-langkah dan tips berikut agar dapat menurunkan kadar gula darah dan tekanan darahmu.
Baca Juga: Inilah Alasan Mengapa Kita Harus Menjaga Kadar Gula Darah Tetap Stabil
Cara pertama yang bisa kamu lakukan dalam menurunkan kadar gula darah, tekanan darah, serta kolesterol, kamu bisa melakukannya dengan konsumsi makanan berbasis makanan utuh, contohnya seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, lemak sehat, dan protein tanpa lemak. Selain itu, kamu juga bisa menambah menu olahraga teratur tiap harinya.
Dikutip dari Kompas.com yang melansir dari BestLife (31/10/2022), ada beberapa cara dalam menurunkan kadar gula darah, tekanan darah hingga kadar kolesterol dalam satu waktu sekaligus.
Di mana, ada dua studi yang telah diterbitkan dalam jurnal Cell Metabolism bahwa ditemukan makan selama 10 jam bisa membantu menurunkan gula darah, tekanan darah, serta kadar kolesterol.
Salah satu dari dua studi ini juga difokuskan pada sekelompok 137 petugas pemadam kebakaran yang bekerja dalam shift 24 jam.
Di mana, selama 12 minggu, petugas pemadam kebakaran mengikuti jadwal makan yang dibatasi waktu.
Mereka yang memiliki jam makan dengan jeda 10 jam akan lebih banyak menunda sarapan selama kurang lebih satu hingga dua jam, serta mengkonsumsi makan malam di satu hingga dua jam lebih awal sehingga apabila mereka makan pagi di jam 9.00 pagi, mereka akan makan malam di sebelum jam 7.00 malam.
Di mana, para peneliti menentukan bahwa responden ini akan mengalami peningkatan kesehatan secara kardiometabolik mulai dari kadar gula darah hingga kadar kolesterol, terutama bagi kamu, individu yang memiliki risiko di penyakit tersebut.
Baca Juga: Stop Bergantung Sama Obat Dokter! Ini 3 Cara Alami Menurunkan Kadar Gula Darah, Pernah Coba?
Selain jadwal makan yang teratur, ternyata terbukti juga jika durasi jeda juga mampu menurunkan kadar gula darah, tekanan darah, serta kolesterol.
Menariknya juga, jeda 10 jam untuk makan ini juga bisa membantu menurunkan berat badan.
Di mana, para peneliti juga mengaitkan manfaat tersebut dengan pengamatan dari makan terlambat meningkatkan rasa lapar dan penurunan serum leptin 24 jam (yang merupakan hormon protein yang membuat orang merasa kenyang), serta penurunan pengeluaran energi.
Di samping itu pula, masih dikutip dari Kompas.com yang melansir dari BestLife (31/10/2022), Profesor ilmu gizi di University of Alabama di Birmingham, Courtney Peterson juga menyatakan, jeda durasi makan selama 10 jam ini tidak akan memiliki efek samping.
Namun, sebaliknya, menurut pencatatan, akan ada peningkatan kualitas hidup, setelah melakukan pembatasan waktu makan dengan jadwal tertentu.
Kapulaga yang memiliki kandungan antioksidan ternyata bisa membantu dalam menurunkan tekanan darah.
Menurut Studi Indian Journal of Biochemistry and Biophysics (Kompas.com, 25/10/2022), disebutkan bahwa rempah ini bisa menurunkan tekanan darah bila kamu konsumsi sebanyak 3 gram setiap hari.
Selain itu, ada juga manfaat tersebut diperoleh setelah peneliti melakukan penelitian terhadap 20 responden yang berlangsung selama 20 minggu.
Di mana, uji tabung dan penelitian pada hewan juga memperlihatkan kapulaga bisa membantu dalam mengurangi tekanan darah. Dalam studi ini diperoleh bahwa kapulaga bisa menurunkan tekanan darah.
Pasalnya rempah ini bertindak sebagai penghambat di saluran kalsium alami dan diuretik. Diuretik merupakan senyawa yang mampu membantu menghilangkan penumpukan air lewat buang air kecil.
Jahe memang biasanya diolah menjadi minuman hangat yang bermanfaat bagi kesehatan.
Selain itu, rempah yang satu ini juga bisa meningkatkan kesehatan jantung, contohnya memperlancar sirkulasi darah dan mengurangi tekanan darah.
Manfaat lain dari jahe adalah menurunkan tekanan darah yang pernah diungkapkan juga dalam studi Phytotherapy Research. Studi ini juga mengatakan, jahe bisa menurunkan tekanan darah.
Pasalnya, jahe memiliki sifat yang mirip seperti Kapulaga yaitu bertindak sebagai penghambat saluran kalsium alami dan inhibitor ACE alami (molekul yang berfungsi mempersempit pembuluh darah, serta meningkatkan tekanan darah).
Selain itu, dalam beberapa studi yang dipublikasikan juga di jurnal Nutrition disebutkan bahwa tekanan darah bisa turun jika kamu mengkonsumsi jahe sebanyak 2-4 gram sehari.
Seledri (Apium graveolens) dan Peterseli (Petroselinum crispum) memiliki berbagai kandungan berbagai nutrisi, seperti zat besi, magnesium, mangan, kalsium, dan serat.
Dilansir dari Kompas.com yang mengutip Studi Journal of Medicinal Food tahun 2013 (25/10/22), diperoleh manfaat seledri dalam membantu menurunkan tekanan darah.
Sedangkan, salah satu studi lainnya yang terungkap dalam studi Food & Nutrition Research tahun 2015, menunjukkan beberapa studi yang menemukan manfaat antioksidan karotenoid yang mampu mengurangi tekanan darah dan juga kolesterol jahat (faktor risiko penyakit jantung).