Sonora.ID - Pelajari struktur dan kaidah kebahasaan teks laporan hasil observasi sebelum memulai membuat teksnya.
Teks laporan hasil observasi adalah teks berisi penjelasan untuk melaporkan sesuatu yang diperoleh dari hasil pengamatan atau penelitian yang dilakukan secara sistematis.
Dikutip dari Gramedia, pengamatan tersebut dilakukan berdasarkan kriteria tertentu dengan sistematis dan objektif supaya dapat ditemukan jawaban atau hipotesis atas permasalahan yang diteliti.
Baca Juga: 10 Contoh Teks Laporan Hasil Observasi Tentang Tumbuhan yang Singkat
Struktur Teks Laporan Hasil Observasi
Nah, adapun struktur teks yang harus dipenuhi oleh penyusun yakni sebagai berikut.
1. Pernyataan umum
Dikutip dari laman Sumber Belajar milik Kementrian Kebudayaan dan Pendidikan (Kemendikbud), struktur pernyataan umum atau klasifikasi berisi pembuka dan pengantar teks mengenai hal yang akan dilaporkan.
Sementara itu diketahui melalui Grid.ID, pernyataan umum juga berisi informasi umum, definisi umum, keterangan umum, dan informasi tambahan tentang subjek yang dilaporkan.
2. Deskripsi bagian
Deskripsi bagian berisi aspek yang dilaporkan yang membuat pembagian klasifikasi sampai sekecil-kecilnya ke detail terdalam.
Misalnya, apabila penyusun sedang meneliti tentang bunga, maka informasi juga harus mampu mengenalkan fisik akar, buah, daun, dan lain-lain.
3. Deskripsi manfaat
Bagian terakhir dari teks laporan hasil observasi adalah deskripsi manfaat yang berisi tentang sifat khusus dari objek yang dilaporkan.
Penyusun juga bisa menyajikan simpulan penutup yang mewakili seluruh informasi dari teks laporan hasil observasi pada bagian struktur deskripsi manfaat ini.
Baca Juga: 7 Contoh Teks Laporan Hasil Observasi tentang Sampah, Lengkap!
Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi
Jika sudah mengetahui struktur teksnya, ketahui pula kaidah kebahasaan yang digunakan dalam teks laporan hasil observasi berikut ini.
1. Menggunakan kata umum (hipernim) dan kata khusus hiponim yang diklasifikasikan menjadi:
2. Menggunakan frasa (kelompok kata kerja) yang digunakan untuk membuat klasifikasi. Misalnya, diklasifikasikan menjadi.
3. Menggunakan verba (kata kerja), baik verba aktif maupun verba pasif.
4. Menggunakan kata bersinonim, yakni kata-kata yang mempunyai makna yang sama. Misalnya, kata membagi bersinonim dengan kata mengelompokkan dan mengklasifikasikan.
5. Menggunakan kata berantonim, yakni kata-kata yang mempunyai makna berlawanan. Misalnya, kata pulang berantonim dengan kata pergi.
6. Perubahan verba (kata kerja) menjadi nomina (kata benda). Misalnya, membagi (verba) berubah menjadi pembagian (nomina).
7. Menggunakan konjungsi (kata penghubung), misalnya dan, tetapi, sementara itu, selanjutnya, dan sedangkan sesuai dengan fungsinya.
8. Menggunakan kalimat simpleks dan kompleks.
Baca Juga: Ciri-ciri Teks Laporan Hasil Observasi, Materi Bahasa Indonesia Lengkap!
Nah, itulah tadi uraian mengenai struktur dan kaidah kebahasaan teks laporan hasil observasi. Semoga bermanfaat!
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.