Menurut White, zat kimia yang digunakan dalam sejumlah produk pelurus rambut mengandung formaldehida.
Zat yang dapat memutus ikatan protein keratin ini mengubah struktur rambut dan membuat rambut lurus. Sayangnya, zat ini bersifat karsinogen atau bisa memicu kanker.
Meskipun ada risiko kanker rahim pada penggunaan pelurus rambut kimia, tapi White menyebutkan keterbatasan penelitiannya belum spesifik menyebut merek tertentu atau sedikit banyaknya produk yang digunakan.
Pasalnya, sebagian responden yang diteliti ada yang sudah lupa dengan detail riwayat pelurusan rambut mereka.
Walaupun ada celah penelitian tersebut, hasil studi White dkk bisa jadi pengingat agar wanita lebih berhati-hati dan tidak berlebihan meluruskan rambut secara kimiawi.
Wanita juga didorong untuk lebih aktif menepis stigma standar kecantikan bahwa rambut indah harus lurus.
Baca Juga: Simak Perbedaan USG dan Mammografi dalam Mendeteksi Kanker Payudara