Kering Bukit Kang
Berdasarkan sejarah, Kering Bukit Kang adalah sebuah keris yang dipakai Permaisuri Aji Putri Karang Melenu, yakni permaisuri Raja Kutai Kartanegara yang pertama.
Cerita masyarakat setempat menyebutkan bahwa Putri tersebut pernah ditemukan dalam sebuah gong yang hanyut di atas bambu.
Selain anak perempuan, ada telur ayam dan sebuah kering di dalam gong tersebut. Hingga saat ini dipercaya bahwa kering tersebut adalah Kering Bukit Kang.
Baca Juga: 8 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya, Bukti Kejayaan di Masa Kekuasaannya
Kalung Ciwa
Peninggalan Kerajaan Kutai selanjutnya yaitu Kalung Ciwa yang ada sejak zaman kepemimpinan Sultan Aji Muhammad Sulaiman.
Kalung ini ditemukan oleh warga di sekitar Danau Lipan, Muara Kaman pada 1890.
Hingga sekarang Kalung Ciwa ini masih dipakai sebagai perhiasan kerajaan yang juga digunakan oleh raja ketika ada pesta pengangkatan raja baru.
Ketopong Sultan Kutai
Ketopong Sultan yaitu mahkota raja dari Kerajaan Kutai yang terbuat dari bahan-bahan emas dengan berat 1,98 kg.
Hingga sekarang mahkota tersebut masih tersimpan rapi di Musem Nasional Jakarta.
Mahkota Ketopong Sultan ditemukan sekitar tahun 1890 di daerah Muara Kaman, Kutai Kartanegara. Di museum Mulawarman juga terdapat replika Ketopong Sultan.
Kalung Uncal
Pasca akuisisi yang dilakukan oleh kerajaan Kutai Kartanegara terhadap kerajaan Kutai Martadipura kalung uncal menjadi salah satu atribut wajib yang selalu dikenakan oleh Sultan Kartanegara.
Sebuah perhiasan yang terbuat dari emas dengan bobot 170 gram ini memiliki ukiran hiasan yang menceritakan tentang kisah Ramayana.
Singgasana Sultan
Singgasana Sultan Kutai Kartanegara hingga kini masih bisa disaksikan yang berbentuk 2 buah kursi berwarna kuning.
Singgasana ini berada dalam suatu peraduan pengantin Kutai atau biasa disebut geta berwarna biru tua.
Di sekitar singgasana dilengkapi dengan payung dan umbul-umbul. Singgasana ini telah dipakai oleh dua orang Sultan, yaitu Aji Sultan Muhammad Sulaiman (1845-1899 M) dan Aji Sultan Muhammad Parikesit (1920-1960 M).
Baca Juga: 7 Kerajaan Islam Tertua di Indonesia, Lenkap dengan Sejarahnya