Majas pleonasme sering dipergunakan dalam jenis percakapan sehari-hari, terutama dalam berbagai karya sastra seperti cerpen, syair, dan lain sebagainya.
Baca Juga: 10 Contoh Kalimat Fakta dan Opini, Lengkap dengan Penjelasan yang Mudah Dipahami
Contoh Majas Pleonasme
Pengemis itu menadahkan tangannya ke atas pada semua orang yang lewat di depannya; Darah merah mengucur deras dari lututnya setelah peristiwa kecelakaan Kalina tak bisa mencegah adiknya naik ke atas atap untuk mengambil layangan yang tersangkut Ibu langsung turun ke bawah ketika mendengar suara jeritan adik yang terjatuh di lantai Globe yang dibeli Pak Guru berbentuk bola bundar yang menunjukkan gambaran semua benua. Mundur ke belakang bahkan sebelum sempat berusaha adalah tindakan orang pengecut; Jihan tak berani masuk ke dalam gudang yang terkenal seram seantero sekolah. Mereka telah mengarungi samudera luas demi mencari rempah-rempah. Ayo Rafi, giliranmu maju ke depan untuk membaca puisi ini. Andai saja dia berani masuk ke dalam ruangan kepala sekolah, pastilah hukumannya bisa jadi ringan. Ciri-ciri Majas Pleonasme
Adapun ciri-ciri majas pleonasme yang dapat ditemukan dari penjelasan di atas, antara lain:
Memiliki sifat berlebihan, karena dipakai untuk mempertegas suatu keterangan dalam kalimat yang maknanya sudah jelas. Apabila dalam suatu kalimat terdapat kata-kata berlebih dengan makna yang sama, berarti kalimat tersebut memakai majas pleonasme. Menjelaskan keterangan secara berulang-ulang. Baca Juga: Pengertian Akronim dan Contohnya, Materi Pelajaran Bahasa Indonesia
TERKINI
26 Desember 2024 09:30 WIB
26 Desember 2024 09:05 WIB
26 Desember 2024 09:05 WIB
26 Desember 2024 09:05 WIB