Sonora.ID - Materi bahasa Indonesia kali ini kita akan membahas mengenai salah satu jenis teks, yaitu teks tanggapan.
Menurut buku Bestie Book Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas VII, VII & IX, teks tanggapan adalah salah satu jenis teks yang berisikan mengenai informasi yang memuat bantahan terhadap sesuatu hal yang kontroversial serta tengah berkembang di masyarakat.
Dalam teks tanggapan ini biasanya akan dilengkapi dengan argumen serta data-data yang dapat memperkuat bantahan tersebut.
Teks ini pun diciptakan dengan tujuan untuk menyampaikan suatu penjelasan mengenai permasalahan untuk diselesaikan.
Baca Juga: 10 Contoh Teks Editorial Tentang Kesehatan Singkat dan Strukturnya
Sebuah teks tanggapan biasanya akan terdiri atas beberapa bagian seperti berikut ini.
1. Isu atau Masalah
Isu atau masalah dalam teks tanggapan merupakan bagian yang berisikan mengenai topik yang akan dibantah.
Isu atau masalah ini biasanya berisi tentang hal-hal yang kontroversial dan tengah berkembang di masyarakat.
2. Argumen
Bagian ini berisikan berbagai rangkaian bukti serta alasan yang berguna untuk mendukung bantahan.
3. Simpulan
Simpulan dalam teks tanggapan berisikan pernyataan yang menegaskan bantahan.
Sementara itu, teks tanggapan juga memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan jenis teks lainnya.
Berikut ini beberapa ciri teks tanggapan.
Baca Juga: Contoh Paragraf Persuasif Singkat dengan Berbagai Tema yang Lengkap
Eksekusi Mati Pada Pelaku Terorisme
Isu
Saya tidak setuju adanya hukuman mati. Eksekusi mati yang dilakukan pemerintah Indonesia salah satunya untuk terpidana terorisme.
Seberat apapun pelanggaran yang dilakukan seorang terpidana, tidak ada yang boleh merenggut hak dasarnya untuk hidup termasuk negara.
Argumen
Amnesty Indonesia mencatat terdapat 52 negara termasuk Indonesia yang masih menerapkan praktik hukuman mati.
Indonesia telah mencetak angka vonis hukuman mati tertinggi dalam enam tahun terakhir. Sebanyak 96 vonis hukuman mati dijatuhkan dari awal tahun sampai Oktober 2020, melebihi jumlah tahun lalu.
Hukuman mati tidak akan menghilangkan atau menurunkan angka terorisme. Sebaliknya, kebencian akan semakin mengakar pada kelompok atau pengikutnya.
Kebencian tersebut akan sulit hilang bila terjadi pelanggaran hak dasar manusia, yaitu hak hidup.
Perlu proses panjang melakukan perubahan dari segi politik, ekonomi, sosial, budaya, dan berbagai aspek untuk memerangi terorisme.
Simpulan
Memutus rantai terorisme tidak dapat dilakukan dengan cara singkat seperti mengeksekusi mati terpidana terorisme. Maka, saya tidak sepakat dengan hukuman mati.
Baca Juga: Teks Amanat Pembina Upacara Hari Pahlawan Tahun 2022 Singkat dan Resmi
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.