Baron memperjuangkan penghapusan sistem tanam paksa melalui parlemen Belanda.
Saking tegasnya menentang sistem tersebut, Baron sampai diusir oleh pemerintah Belanda. Namun dia tak gentar dan terus memperjuangkan rakyat Indonesia.
Baca Juga: Ini Penjelasan Lengkap Soal Latar Belakang Agresi Militer Belanda I
3. Fransen van de Putte
Fransen van de Putte bersama dengan Baron van Hoevell ikut menjadi tokoh penentang sistem tanam paksa.
Fransen bahkan mengarang sebuah buku berjudul Suiker Contracten untuk memprotes kebijakan tanam paksa.
Meski keturunan Belanda, Fransen menganggap sistem tersebut hanya memanfaatkan rakyat Indonesia untuk keuntungan Belanda.
4. Golongan pengusaha
Selain tokoh Belanda, penentangan juga datang dari golongan pengusaha.
Mereka berpendapat bahwa sistem tanam paksa tak sesuai dengan ekonomi liberal.
Berkat penentangan dari orang-orang Belanda sendiri serta dukungan kaum liberal, pada tahun 1865 sistem tanam paksa perlahan dihapus.
Sistem tanam paksa benar-benar dihapus pada 1870.
Demikian ulasan mengenai tokoh penentang sistem tanam paksa. Semoga bermanfaat.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.