Mengenal Sejarah Kehidupan Politik Kerajaan Sriwijaya

10 November 2022 19:25 WIB
Mengenal Kehidupan Politik Kerajaan Sriwijaya
Mengenal Kehidupan Politik Kerajaan Sriwijaya ( freepik)

Sonora.ID- Berikut ini adalah ulasan tentang sebuah sejarah dari kehidupan politik kerajaan Sriwijaya yang merupakan kerajaan yang pernah berdiri di Nusantara.

Sebelum Republik Indonesia perdiri terdapat banyak sekali kerajaan kerajaan yang sudah berdiri dan mengenal banyak sekali aspek kehidupan terlebih dahulu seperti saat ini.

Salah satu kerajaan yang pernah berdiri di nusantara adalah kerajaan Sriwijaya.

Kerajaan yang terletak di tepian Sungai Musi, di daerah Palembang, Sumatera Selatan. Kerajaan Sriwijaya ini memiliki corak Buddha.

Baca Juga: 8 Bukti Peninggalan Sejarah Kerajaan Kutai, Prasasti Hingga Singgasana

Kerajayaan Sriwijaya juga dikenal sebagai kerajaan maritim terbesar di Nusantara yang mengontrol perdagangan di jalur utama Selat Malaka.

Selain itu aspek kehidupan politik saat kerajaan sriwijaya juga terbilang maju.

Lantas bagaimana sejarah dari kehidupan politik kerajaan Sriwijaya yang meruapakan kerajaan yang pernah berdiri di Nusantara tersebut? Dilansir dari kompas.com, simak ulasannya berikut ini:

Kehidupan Politik Kerajaan Sriwijaya dalam Aspek Struktur birokrasi

Kerajaan Sriwijaya diperintah oleh raja, tetapi masih banyak informasi yang tidak diketahui tentang raja-raja yang memerintah.

Pasalnya, prasasti peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang ditemukan umumnya berasal dari abad ke-7 dan abad ke-8.

Pada masa itu, Sriwijaya sedang tumbuh menjadi suatu kekuatan, sehingga isi prasasti umumnya memuat informasi mengenai penaklukkan.

Berikut ini daftar raja-raja yang diduga kuat pernah memerintah Kerajaan Sriwijaya.

Baca Juga: 7 Penyebab Runtuhnya Kerajaan Sriwijaya Menurut Sejarah

  • Dapunta Hyang Sri Jayanasa (671-702)
  • Indrawarman (702)
  • Rudra Wikrama (728-742)
  • Sangramadhananjaya (775)
  • Dharanindra/Rakai Panangkaran (778)
  • Samaragrawira/Rakai Warak (782)
  • Dharmasetu (790)
  • Samaratungga/Rakai Garung (792)
  • Balaputradewa (856)
  • Sri Udayadityawarman (960)
  • Sri Wuja atau Sri Udayadityan (961)
  • Hsiae-she (980)
  • Sri Cudamaniwarmadewa (988)
  • Malayagiri/Suwarnadwipa (990)
  • Sri Marawijayottunggawarman (1008)
  • Sumatrabhumi (1017)
  • Sri Sanggrama Wijayatunggawarman (1025)
  • Sri Dewa (1028)
  • Dharmawira (1064)
  • Sri Maharaja (1156)
  • Trailokyaraja Maulibhusana Warmadewa (1178)

Baca Juga: 8 Penyebab Runtuhnya Kerajaan Majapahit, Berawal dari Perebutan Takhta

Selain raja, diketahui anak-anak raja umumnya diberi kekuasaan di daerah-daerah.

Pada sebagian prasasti peninggalan Kerajaan Sriwijaya, terdapat ancaman yang ditujukan kepada keluarga raja, terutama anak-anaknya, yang berada di luar pengawasan langsung.

Oleh para sejarawan, hal itu dianggap wajar, terutama pada kerajaan yang bergantung pada sektor perdagangan, di mana terdapat penguasa daerah yang bertugas menguasai jalur-jalur perdagangan dan pelabuhan-pelabuhan.

Maka tidak mengherankan apabila raja Sriwijaya tidak dapat memberi toleransi terhadap sikap tidak setia, termasuk pada anaknya sendiri.

Baca Juga: Kerajaan Islam Pertama di Pulau Jawa, Apakah Kamu Sudah Tahu?

Kehidupan Politik Kerajaan Sriwijaya dalam Aspek Hubungan luar negeri

Puncak kejayaan Kerajaan Sriwijaya dapat diraih pada masa pemerintahan Raja Balaputradewa.

Kejayaan Sriwijaya dapat dilihat dari keberhasilannya di beberapa bidang, seperti di sektor maritim dengan menguasai jalur perdagangan melalui Selat Malaka, Selat Sunda, dan Semenanjung Malaya.

Bahkan, Sriwijaya dianggap sebagai kerajaan nasional pertama karena wilayah kekuasaannya sangat luas.

Untuk menjaga stabilitas kerajaan, dibangunlah armada laut yang kuat supaya dapat mengatasi gangguan di jalur pelayaran.

Kerajaan Sriwijaya juga menjalin menjalin hubungan luar negeri dengan India, China, dan bangsa-bangsa lain. Hubungan erat antara Kerajaan Sriwijaya dengan istana kaisar China merupakan salah satu hal penting yang tercatat dalam sejarahnya.

Baca Juga: 8 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya, Bukti Kejayaan di Masa Kekuasaannya

Salah satu contohnya, diriwayatkan bahwa pada abad ke-11, Raja Sriwijaya memperbaiki kuil di Kanton. Karya-karya I-Tsing yang ditulis di Sumatera pada abad ke-7 juga menunjukkan betapa masyhurnya Sriwijaya sebagai pusat agama Buddha.

Pertumbuhan seperti itu hanya mungkin jika suatu kerajaan terbuka untuk hubungan dengan luar negeri.

Hubungan luar negeri yang aktif juga ditunjukkan pada masa pemerintahan Raja Balaputradewa, yang menjalin hubungan erat dengan Kerajaan Benggala di India yang kala itu dipimpin oleh Raja Dewapala Dewa.

Raja Balaputradewa memerintahkan untuk mendirikan asrama bagi para pelajar dan siswa yang sedang belajar di Nalanda.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm