Dalam berbagai kesempatan, Nabi Muhammad SAW memotivasi para sahabat untuk bersifat fathonah.
Beliau memberikan kesempatan kepada sahabat untuk berpikir secara cerdas. Hal itu terjadi pada saat perang Ahzab dan perang Yahudi Bani Quraizhah.
Sifat fathonah yang dimiliki rasul ini patut dicontoh oleh umat Islam khususnya para peserta didik.
Eni Setyowati dalam bukunya yang berjudul Pendidikan Karakter FAST (Fathonah, Amanah, Shiddiq, Tabligh) dan Implementasinya di Sekolah mengatakan bahwa sifat fathonah berpengaruh terhadap perilaku peserta didik. Menurutnya, orang yang cerdas adalah orang yang berilmu.
Ada dua pengaruh dari sifat ini. Pertama, apabila peserta didik adalah orang yang cerdas dan berilmu, maka akan lebih mudah bagi mereka untuk menentukan jalan hidup. Kedua, kecerdasan ilmu akan membawa hidup menjadi lebih terang.
Fathonah juga berpengaruh terhadap kehidupan akhirat. Orang yang memiliki kecerdasan berfikir, maka ia memiliki kecerdasan pula dalam menangkap tanda-tanda kekuasaan Allah SWT dan mengimani-Nya.