Sonora.ID - Setiap ahli memiliki pemikiran masing-masing terkait teori asam bahasa. Berikut ulasan mengenai teori asam basa menurut para ahli.
Dikutip dari Bobo Grid, asam merupakan sebuah senyawa yang memiliki tingkat keasaman (pH) di bawah 7. Adapun pH (Power of Hydrogen) diartikan sebagai suatu derajat keasaman yang bertujuan mengukur tingkat keasaman suatu larutan.
Basa diartikan sebagai suatu senyawa yang memiliki tingkat keasaman di atas 7.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita biasa menemukan senyawa asam basa.
Mulai dari makanan hingga barang-barang seperti detergen.
Para ahli memiliki pendapat masing-masing mengenai teori asam basa. Berikut ulasannya.
Baca Juga: Contoh Campuran Heterogen: Beserta Pengertian dan Ciri-cirinya!
Teori Asam Basa Menurut Para Ahli
1. Teori Asam Basa menurut Arrhenius
Dalam buku Jago Kimia SMA oleh Esvandiari, larutan asam dan larutan basa merupakan larutan elektrolit karena dapat menghantarkan arus listrik dan mengandung ion ion positif dan ion-ion negatif.
Pada tahun 1884, Svante Arrhenius memberikan teori asam basa yang terkenal, yaitu:
2. Teori Asam Basa menurut Bronsted Lowry
Teori asam basa ini dicetuskan oleh ahli kimia asal Denmark bernama J.N Bronsted dan ahli kimia asal Inggris, T.M Lowry pada tahun 1923.
Menurut konsep Bronsted dan Lowry, asam adalah senyawa yang molekul-molekulnya mampu menyerahkan proton (donor proton).
Sementara basa adalah senyawa yang molekul molekulnya mampu menerima proton atau akseptor proton. Reaksi serah terima proton ini adalah reaksi kesetimbangan.
Pasangan asam basa setelah terjadi serah terima proton dinamakan asam basa konjugasi.
Contohnya:
HA (asam 1) + H2O (basa 2) ---> H3O+(asam 2) + A- (basa 1)
Basa 1 adalah basa konjugasi dari asam 1.
Asam 2 adalah asam konjugasi dari basa 2.
Perpindahan proton dari satu partikel ke partikel lainnya dinamakan proses protolisa.
Apabila proses protolisa berlangsung antara molekul molekul air sendiri dinamakan proses autoprotolisa. Air mempunyai dua sifat, dapat bertindak sebagai asam dan basa, dinamakan afiprotil.
Baca Juga: 6 Contoh Perubahan Energi Kimia Menjadi Energi Gerak
3. Teori Asam Basa menurut Lewis
Teori ini muncul pertama kali pada pada tahun 1923 yang diperkenalkan oleh Gilbert Newton Lewis, seorang ahli kimia yang berasal dari UC Berkeley dengan mengusulkan teori alternative agar lebih mudah dalam menggambarkan senyawa asam dan basa.
Teori asam basa Lewis ini memiliki pandangan bahwa asam dan basa merupakan senyawa yang memiliki struktur serta ikatan.
Menurut Lewis, asam adalah zat yang mempunyai kecenderungan dalam menerima pasangan elektron yang berasal dari basa. Contoh dari beberapa asam Lewis adalah SO3, BF3, maupun AlF3.
Adapun basa adalah zat yang dapat memberikan pasangan pada elektron. Basa dianggap memiliki pasangan yang elektronnya bebas, contohnya adalah seperti NH3, Cl–, maupuan ROH.
Menurut Lewin, reaksi dari asam dan basa adalah reaksi dari serah terima pasangan elektron. Sehingga, terbentuklah suatu ikatan kovalen koordinasi dari reaksi serah terima terima tersebut.
Jika disimpulkan, asam diartikan sebagai senyawa yang dapat menerima pasangan elektron.
Adapun basa adalah senyawa yang dapat memberikan pasangan elektron.
Contohnya antara reaksi BF3 dan N(CH3) 3 :
Berdasarkan teori asam basa Lewis, maka BF3 adalah asam karena BF3 mampu menerima sepasang electron.
Sementara itu, NH3 adalah senyawa basa karena dapat menyumbangkan sepasang elektron.
Demikian ulasan mengenai teori asam basa menurut para ahli. Semoga bermanfaat.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.