"Kami harap dari film ini nanti bisa diangkat potensi wisata. Semoga film bisa selesai tepat waktu tahun ini juga," harapnya.
Adapun pesan edukasi yang bisa diambil dari film ini lanjut Ibnu, sangat banyak. Tapi yang menjadi fokus adalah bagaimana anak-anak sekolah penerus bangsa yang memiliki bakat terpendam terhadap seni budaya.
"Apalagi film ini menceritakan anak seniman yang kemudian harus berinteraksi dengan suasana kota," tuturnya.
Disisi lain, Produser Kreatif sekaligus aktor di film Jendela Seribu Sungai, Mathias Muchus mengungkapkan, ada satu alasan yang membuat dirinya ikut serta dalam penggarapan film tersebut.
Yakni sekarang ini, dirinya sedang konsen terhadap pengembangan perfilman di daerah-daerah. Salah satunya di Kalimantan.
"Kalimantan belum tersentuh. Selama ini baru Bali, Yogyakarta, Bandung, Makassar, Jawa. Saya berharap di Kalimantan, Kota Banjarmasin harus menjadi pionir," pungkasnya.
"Mumungkinkan sekali. Karena memang disini punya kekayaan history, juga banyak sastrawan yang muncul dari sini (Banjarmasin). Jadi buat mereka bertutur dan bercerita itu sudah tidak asing," sambungnya lagi.
Ia juga menginginkan, potensi daerah yang ada di Kalsel bisa ditingkatkan oleh orang-orang daerah juga.
"Jangan sampai orang luar daerah yang memanfaatkan orang daerah. Tapi orang sini juga yang memanfaatkan potensinya" jelasnya.
Baca Juga: Sekda Mulyadi Minta OPD Taati Aturan Saat Susun APBD