Mengantisipasi pengerjaan selama musim hujan ini, penyedia jasa telah diarahkan untuk melakukan akselerasi pengerjaan di lapangan.
"Itu dengan cara menambah personel dan peralatan, material selalu ada dan tepat waktu di lapangan," ujarnya.
Hidayat optimis pengerjaan bisa tuntas di sisa waktu kurang lebih dua bulan ini.
"Harapan kita, ada percepatan terhadap schedule, agar hambatan cuaca bisa diminimalisir," tandasnya.
Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar Zuhaelsy Zubir mengatakan, kendala yang dihadapi sehingga proyek drainase lambat berproses karena evaluasi dokumen pra tender yang cukup lama di Pokja ULP.
Sebenarnya pengajuan dokumen tender untuk proyek drainase sudah dilakukan sudah cukup lama. Namun selama empat bulan ini, belum bisa ditender karena Pokja masih berkutat di dokumen.
Akibatnya, dari 47 paket pengerjaan drainase, baru enam yang sudah ditender.
Namun Helsi masih tetap optimistis proyek-proyek drainase tersebut masih bisa dilaksanakan. Apalagi banyak pekerjaan yang merupakan kegiatan rutin setiap tahun.
"Sementara waktu yang tersisa tinggal dua bulan lebih. Tapi kamu tetap optimistis bisa terlaksana semua kegiatan drainase yang kita rencanakan. Kalau urusan tender, memang bukan ranah kita.Tapi kami sudah lakukan langkah-langkah bagaimana percepatan. Sudah melakukan persuratan tapi itu, kita kembalikan dulu ke Pokja," ungkap Helsy.
Baca Juga: Terus Didemo Eks RT/RW, Wali Kota Makassar Tetap Tunda Pemilu Raya