Proyek Drainase di Makassar Baru Dikerjakan di Penghujung Tahun 2022

15 November 2022 14:25 WIB
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar Zuhaelsy Zubir
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar Zuhaelsy Zubir ( )

Makassar, Sonora.ID - Realisasi proyek pembangunan saluran air atau drainase di Makassar berjalan lamban.

Hal ini lantaran baru 7 proyek yang baru memasuki tahapan pengerjaan di penghujung tahun 2022. Total ada 47 program yang direncanakan.

Kepala Bidang Pengelolaan SDA dan Drainase Dinas Pekerjaan Umum (PU) Makassar, Nurhidayat saat ditemui di Balaikota memaparkan proyek yang sementara dikerjakan.

Beberapa diantaranya drainase di kawasan kelurahan Kassi-kassi, Batua, Maccini Parang dan Bonto Makio. Selanjutnya proyek di Kelurahan Biring Romang, Maccini Gusung dan Maricaya.

"Itu sementara pengerjaan, belum ada yang selesai," ujarnya, Selasa (15/11/2022).

Dia menambahkan, sebagian proyek sudah ada yang melalui proses lelang dan baru akan dilaksanakan. Terancam terkendala cuaca lantaran saat ini memasuki puncak musim hujan.

"Target panjang saluran yang akan dibenahi di tahun 2022 ini mencapai 17.308,37 m untuk pembangunan baru dan 15.481,8 m untuk rehabilitasi," jelasnya.

Baca Juga: Wali Kota Makassar Ajak Bangun Negeri di Momen HUT KORPS Brimob Polri ke 77

Pihaknya akan memfokuskan pengerjaan di daerah-daerah rawan agar lebih dahulu dirampungkan untuk menganulir titik banjir di Makassar. Adapun titik itu berada di tiga lokasi.

"Ada di Balang Baru, Walawalayya dan Batua," ungkap Hidayat.

Selain rawan genangan, Hidayat mengatakan titik-titik pengerjaan ini juga merupakan permintaan warga dari hasil Musrembang beberapa waktu lalu. Dimana ini sudah urgen membutuhkan rehabilitasi atau peningkatan sarana.

Mengantisipasi pengerjaan selama musim hujan ini, penyedia jasa telah diarahkan untuk melakukan akselerasi pengerjaan di lapangan.

"Itu dengan cara menambah personel dan peralatan, material selalu ada dan tepat waktu di lapangan," ujarnya.

Hidayat optimis pengerjaan bisa tuntas di sisa waktu kurang lebih dua bulan ini.

"Harapan kita, ada percepatan terhadap schedule, agar hambatan cuaca bisa diminimalisir," tandasnya.

Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar Zuhaelsy Zubir mengatakan, kendala yang dihadapi sehingga proyek drainase lambat berproses karena evaluasi dokumen pra tender yang cukup lama di Pokja ULP.

Sebenarnya pengajuan dokumen tender untuk proyek drainase sudah dilakukan sudah cukup lama. Namun selama empat bulan ini, belum bisa ditender karena Pokja masih berkutat di dokumen.

Akibatnya, dari 47 paket pengerjaan drainase, baru enam yang sudah ditender.

Namun Helsi masih tetap optimistis proyek-proyek drainase tersebut masih bisa dilaksanakan. Apalagi banyak pekerjaan yang merupakan kegiatan rutin setiap tahun.

"Sementara waktu yang tersisa tinggal dua bulan lebih. Tapi kamu tetap optimistis bisa terlaksana semua kegiatan drainase yang kita rencanakan. Kalau urusan tender, memang bukan ranah kita.Tapi kami sudah lakukan langkah-langkah bagaimana percepatan. Sudah melakukan persuratan tapi itu, kita kembalikan dulu ke Pokja," ungkap Helsy.

Baca Juga: Terus Didemo Eks RT/RW, Wali Kota Makassar Tetap Tunda Pemilu Raya

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm