Meski Diterjang Banjir dan Hama, Produksi Padi Kalsel Tetap Surplus

16 November 2022 11:55 WIB
press release terkait surplus beras di Kalsel
press release terkait surplus beras di Kalsel ( Smart Banjarmasin/Razie)

Banjarbaru, Sonora.ID – Nasib kurang mujur dialami petani di Kalimantan Selatan (Kalsel) pada musim tanam tahun ini. Menyusul adanya terjangan banjir dan serangan hama tungro yang mengakibatkan hasil pertanian menjadi tidak maksimal.

Kabar baiknya, meski sempat diterjang banjir dan hama tungro, namun berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel, produksi beras di Banua diprediksi masih surplus.

Hal itu diungkapkan Kepala BPS Kalsel, Yos Rusdiansyah, pada saat rilis bersama perkembangan data produksi beras tahun 2022 di Banjarbaru, pada Senin (14/11).

Yos mengatakan, potensi produksi beras tahun ini diperkirakan mencapai 516,61 ribu ton, sementara jumlah konsumsi cuma 474,35 ribu ton.

"Jadi Kalsel surplus sekitar 42,26 ribu ton," ujar Yos.

Baca Juga: Pasar Murah dan Temu Responden. Pengendalian Inflasi di Banjarmasin

Ia menyampaikan, potensi produksi didapat melalui metode yang mengintegrasikan dua sistem pengumpulan data.

Yakni metode kerangka sampel area (KSA) untuk menghitung luas panen dan metode ubinan untuk mengetahui produktivitas.

"Luas panen dikali dengan produktivitas, maka didapat jumlah produksinya," ucapnya.

Dengan perhitungan itu, Yos menuturkan, produksi beras Kalsel pada Januari sampai September sekitar 366,35 ribu ton. Sementara dari Oktober hingga Desember diperkirakan mencapai 150,26 ribu ton.

"Oktober-Desember masih angka sementara, dengan menggunakan rata-rata produktivitas SR III (September-Desember) tahun 2018 sampai 2021," tuturnya.

Ia menyebut, ada tiga kabupaten/kota dengan total produksi tertinggi, yakni Kabupaten Barito Kuala (182.841 ton), Kabupaten Banjar (141.592 ton), dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (110.297 ton).

“Tertinggi masih Batola,” bebernya.

Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Kalsel Syamsir Rahman menyebut, data mereka tak berbeda jauh dengan BPS Kalsel.

"Jadi memang surplus, tidak defisit," tegasnya.

Meski begitu, ia menyampaikan, ada sejumlah kendala yang dihadapi untuk meningkatkan produksi padi.

"Salah satunya, adanya kenaikan BBM yang berimbas pada kenaikan semua sarana produksi," ucapnya.

Kemudian, banjir yang terjadi dua tahun terakhir juga sangat mempengaruhi produksi padi. Karena musibah ini menyebabkan jaringan irigasi dan tata kelola air rusak.

"Selain itu, ada sekitar 25 persen lahan sawah yang masih tergenang oleh banjir," beber Syamsir.

Lanjutnya, iklim dan cuaca yang tidak menentu juga menyebabkan munculnya hama dan penyakit tanaman.

"Ini menjadi indikator penurunan produksi pertanian," ujarnya.

Untuk bisa meningkatkan produksi, Syamsir menuturkan, ada sejumlah langkah yang dilakukan Dinas TPH Kalsel.

"Salah satunya memperbaiki infrastruktur lahan yang rusak, berkoordinasi dengan dinas terkait," tuturnya.

Lalu untuk menghindari serangan tungro, dilakukan pergiliran varietas padi.

"Karena tungro lebih banyak menyerang padi lokal, sedangkan padi unggul cukup tahan," paparnya.

Baca Juga: Baru Sebagian Kecil Kilometer Jalan Komplek Perumahan Tertangani

Mereka juga tetap mengupayakan bantuan-bantuan sarana produksi (saprodi) untuk petani, baik melalui APBD maupun APBN.

"Karena dalam tiga tahun terakhir anggaran untuk bantuan saprodi semakin mengecil, terutama dari APBN," kata Syamsir.

Ia menambahkan, pihaknya juga mengoptimalkan kegiatan penyuluhan kepada petani dan kelompok tani dengan teknologi dan inovasi yang meringankan petani.

"Khususnya terkait dengan sarana produksi non kimia, seperti pupuk organik, pestisida nabati dan lainnya," tandasnya.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm