Tepung Ubi Kayu Tingkatkan Pendapatan Para Petani Singkong

17 November 2022 12:46 WIB
 Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan (rompi biru) pada acara ekspor mocaf ke Turki beberapa waktu lalu /
Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan (rompi biru) pada acara ekspor mocaf ke Turki beberapa waktu lalu / ( Dok. Biro Humas Kemendag RI)

Banjarnegara, Sonora.ID - Sejak melandainya pandemi Covid-19, sektor ekonomi perlahan mulai bangkit. Salah satunya adalah industri kuliner yang makin bergeliat.

Di antara sekian banyak kuliner, pangan berbahan dasar tepung, baik terigu atau gandum, tapioka, jagung dan beras, menjadi favorit masyarakat Indonesia, selain bahannya mudah didapat, pangan berbahan dasar tepung ini dapat dibuat berbagai macam varian makanan.

Namun perlu diketahui hingga saat ini Indonesia masih banyak mengimpor bahan dasar tepung, diantaranya gandum.

"Masyarakat kita, punya cara dalam menyiasati ketergantungan akan kebutuhan gandum yang jadi bahan dasar tepung," ucap Head of CSR Astra International Bima Krida Pamungkas dalam siaran persnya kepada Sonora Bandung, Rabu (16/11/2022).

"Caranya menggunakan singkong. Pertanian singkong ini memberikan potensi yang luar biasa bagi perekonomian masyarakat. Terlebih setelah semakin dikenalnya mocaf atau modified cassava flour, atau tepung ubi kayu termodifikasi yang banyak dimanfaatkan untuk berbagai produk pangan," papar Bima.

"Dan ini banyak dicari orang karena mampu menjadi pengganti tepung terigu," imbuhnya.

Baca Juga: Indonesia Resmi Punya 37 Provinsi, Mendagri Harap Percepatan Pembangunan Papua

Atas dasar itu, melalui Desa Sejahtera Astra (DSA) Banjarnegara dan Lamongan, dikembangkan pertanian singkong.

"Selain meningkatkan produktivitasnya, produk turunannya pun diperbanyak agar semakin memberi nilai ekonomi yang lebih," kata Bima.

"Sejak tahun 2021, DSA Lamongan dan DSA Banjarnegara, yang berkolaborasi dengan MPM Muhammadiyah dan Rumah Mokaf, mengembangkan pertanian singkong di 10 desa, tujuh desa di Banjarnegara dan tiga desa di Lamongan," ungkap Bima yang dikutip dari siaran persnya.

Hasilnya, terang Bima, pada 4 November lalu, berhasil mengekspor 45 ton mocaf ke Turki senilai Rp1,2 miliar.

"Pelepasan ekspor ke Turki ini pun dihadiri langsung Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan. Selama setahun pengembangan oleh MPM Muhammadiyah dan Rumah Mokaf, hasilnya mendapat predikat bintang 4 dari asesmen DSA tahun 2022," ungkapnya.

Selain bisa ekspor, lanjut Bima, indikator lainnya adalah pendapatan petani singkong di kedua daerah binaannya itu meningkat hingga 75 persen. Bahkan, pertanian singkong tersebut pun mampu menyerap 120 lapangan kerja baru.

"Sampai dengan September 2022 kemarin, pencapaian indikatornya adalah masyarakat yang terdampak pertanian singkong ini mencapai 700 orang," tutur Bima.

"Peningkatan pendapatan mereka naik 75 persen, dengan jumlah tenaga kerja baru 120 orang, serta semua produknya terserap pasar," bebernya.

Seperti diberitakan, Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan mengapresiasi hasil capaian tersebut.

Saat menghadiri pelepasan ekspor mocaf ke Turki, Menteri Zulkifli menyebut mocaf memiliki prospek yang bagus karena mampu menjadi bahan substitusi tepung terigu.

Bahkan, dia pun mengusulkan supaya mocaf mendapat subsidi dari pemerintah agar semakin berkembang.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm